Pengertian Dan Manfaat Moral, Etika, dan Hukum
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai
warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan
hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.
1) Moral
Moral
adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan yang salah.
Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan.
2) Etika
Prilaku
kita juga diarahkan uleh etika. Etika adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang
atau masyarakat.
3) Hukum
Hukum
adalah peraturan prilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negara.
4) Undang-undang Komputer di Amerika Serikat
Setelah
undang-undang komputer Amerika Serikat mulai diterapkan, undang-undang
ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses
data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah.
Privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak merupakan fokus
utama.
Ø Hak dan Batasan Akses Data
Undang-undang
kebebasan informasi (Freedom of Information Act) tahun 1966 memberi
warga negara dan organisasi-organisasi Amerika Serikat hak terhadap
akses data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapa
perkecualian. Pada tahun 1970-an dikenal beberapa hukum tambahan dalam
bentuk Undang-undang Pelaporan Kredit yang Wajar (Fair Credit Reporting
Art) tahun 1970, yang berkaitan dengan penanganan data kredit, dan
Undang-Undang Hak Privasi Federal (Right to Federal Privacy Act) tahun
1978, yang membatasi tindakan pemerintah federal untuk melaksanakan
penyelidikan pada catatan-catatan bank.
Ø Privasi
Tidak
lama setelah Undang-Undang Kebebasan Informasi (Freedom of Information
Act) diterapkan, pemerintah federal mencanangkan Undang-Undang Privasi
Komunikasi Elektronik (Electronik Communications Pryvacy Act) tahun
1968. Namun, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi suara.
Undang-undang ini ditulis ulang tahun 1986 agar mencakup data digital,
komunikasi video, dan surat elektronik.
Ø Kejahatan Komputer
Pada
tahun 1984, Kongres Amerika Serikat memperkuat undang-undang mengenai
penggunaan komputer dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang secara
khusus diterapkan pada kejahatan komputer:
- Undang-undang keamanan komputer usaha kecil dan pendidikan(The Small Business Computer Security and Education Art) ditetapkan oleh Dewasa Penasihat Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (Small Business Computer Security and Education Advisory Council).
- Undang-undang Perangkat akses palsu dan kejahatan serta penipuan melalui komputer (Counterfeit Access Device and Computer Fraud and Abuse Act).
5) Paten Peranti Lunak
Pada
bulan Juli 1988, Pengadilan Bandung Federal Amerika Serikat (U.S. Court
of Appeals for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis
harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenalo dengan state street
decision. Yang bermasalah pada masa itu adalah sebuah paket peranti
lunak untuk mengelola raksa dana. Hingga saat itu, pengadilan selalu
menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat di patenkan karena dua
alasan:
- algoritma matematika tidak dapat di patenkan dan
- metode bisnis tidak dapat dipatenkan.
6) Undang-undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa
Pada
awal 2002 sebagai jawaban atas state street decision, yang telah
mendorong banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di Amerika Serikat
dan akhirnya mempengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa, parlemen Uni
Eropa (UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat
dibandingkan standar di Amerika Serikat ditetapkan.
7) Undang-undang Privasi Pribadi di Republik Rakyat Cina
Baik
pemerintah dan warga negara Republik Rakyatv Cina (RRC) semakin sadar
akan kebutuhan untuk menentukan privasi pribadi. Salah satu masalah
adalah istilah privasi sering kali memiliki konotasi yang negatif,
karena di asosiasikan dengan seorang yang menyembunyikan sesuatu. Pada
saat ini, pemerintah Cina sedang berfokus untuk menerapkan peraturan
penggunaan komputer dan internet. Peraturan-peraturan ini menyatakan
bahwa penggunaan perangkat ini tidak untuk mengganggu “keamanan negara”,
“kepentungan sosial,” “kepentingan warga negara yang berazazkan hukum,”
dan” privasi.” Namun, hingga saat ini definisi dari istilah ini belum
tersedia.
Meletakan Moral, Etika, dan Hukum pada Tempatnya
Penggunaan
komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer,
spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum
adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis.
Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak
disetujui oleh semua anggota masyarakat.
Kebutuhan Akan Budaya Etika
Opini
yang dipegang secara luas didunia bisnis adalah bahwa bisnis
merefleksikan kepribadian dari pemimpinanya. Sebagai contoh, pengaruh
James Cash Panney pada JCpaney Colonel John Patterson di National Cash
Register (NCR), atau Thomas J. Waston, Sr.di IBM menentukan kepribadian
dari perusahaan-perusahaan tersebut. Keterkaitan antara CEO dengan
perusahaan merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut
untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis
dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakanya. Manajemen tingkat
atas harus memimpin melalui contoh. Prilaku ini disebut dangan budaya
etika (ethics culture).
Ø Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas
dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep
etikanya merasuk keseluruh organisasi, dan turun kejajaran bawah
sehingga menyentuh setiap karyawan.
- Kredo Perusahaan (Corporate Credo) : Pernyataan singkat mengenal nilai-nilai yang ingin di junjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberi tahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
- Program Etika (Ethics Program) : Upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.
Alasan Di Balik Etika Komputer
James
H.Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis sifat dan dampak
sosial teknologi komputer serta perumusan dan justivikasi dari
kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut
secara etis. Dengan demikian,etika komputer terdiri atas dua aktifitas
utama. Orang diprusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk
menerapkan program etika ini adalah CIO.
Seorang CIO harus :
- Menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan
- Merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara etis.
Satu hal amatlah penting : CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis sendiri.
Ø Alasan Pentingnya Etika Komputer
James
Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang
tingi akan etika komputer: kelenturan secara logis,faktor
tranformasi,dan faktor ketidak tampakan.
- Kelenturan secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.
- Faktor tranformasi alasan atas etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah e-mail.
- Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam.
- Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minata masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidak tampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak ,dan menyalah gunakan yang tidak tampak :
- Nilai pemrograman yang tidak tampak : perintah rutin yang dikodekan program kedalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.
- Perhitungan rumit yang tidak tampak : berbentuk program yang sangat rumit sehingga penguna tidak dapat memahaminya.
- Penyalahgunaan yang tidak tampak : mencangkup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis.
Ø Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat
tidak hanya mengharapkan dan dunia usaha untuk menggunakan komputer
secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan
komputer. Klasifikasi hak-hak manusia dalam wujud komputer yang paling
banyak dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason
menciptakan akronim PAPA untuk mempersentasikan empat hak dasar
masyarakat sehubungan dengan informasi :
- Peivasi
- Akurasi
- Kepemilikan
- Aseksibilitas
Ø Hak Privasi
Hakim
Mahkamah Agung Amerika Serikat, Louis Brandeis dikenal karena
memperkenalkan “ hak agar dibiarkan sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini
terancam oleh dua hal, yaitu:
- Meningkatkan kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata.
- Meningkatkan nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan.
Ø Hak untuk Mendapatkan Keakuratan
Komputer
memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem
nonkomputer. Potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan.
Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan
daripada yang diberikan sistem manual.
Ø Hak Kepemilikan
Di
sini yang dibahas adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam
bentuk program komputer. Vendor peranti lunak dapat menghindari
pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta,
hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga tahun 1980-an, peranti lunak
tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten.
Ø Hak Mendapatkan Akses
Sebelum
diperkenalkanya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi
tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar
mikroformat yang disimpan di perpustakaan.
Audit Informasi
- Audit Eksternal : Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan audit eksternal. Dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi.
- Audit Internal : Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai Auditor internal yang melakukan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
- Komite audit : Yang mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima sebagian besar laporan audit.
- Direktur Audit Internal : mengelola departemen audit internal dan biasanya melapor ke CEO atau direktur keuangan.
Ø Pentingnya Objektivitas
Hal
unik yang ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Mereka
berfotensi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan
tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam
perusahaan. Keterlibatan mereka satu-atunya adalah dengan dewan
komisaris, CEO, dan CFO.
Ø Jenis-jenis Aktivitas Audit
- Audit Finasial
- Audit Operasional
Ketika para auditor internal melaksanakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem dasar:
- Kecukupan pengendalian
- Efisiensi
- Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan
- Audit Berkelanjutan
- Desain Sistem Pengendalian Internal
- Subsistem Audit Internal
Menerapkan Etika dalam Teknologi Informasi
Ø Kode Etik dan Prilaku Profesional Acm
Bentuk
kode etik ACM yang ada saat ini di adopsi pada tahun 1992 dan berisikan
“keharusan” yang merupakan pernyataan taqnggung jawab pribadi.
Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat, yaitu:
- Keharusan moral umum
- Tanggung jawab profesional yang lebih spesifik
- Keharusan kepemimpinan organisasi
- Kepatuhan terhadap kode
Ø Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode
ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti
lunak pada sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal
penting:
- Masyarakat
- Klien dan Atasan
- Produk
- Penilaian
- Manajemen
- Profesi
- Kolega
- Diri Sndiri
Ø Pendidikan Etika Komputer
Program
edukasi formal dalam etika komputer tersedia dari beragam sumber mata
kuliah diperguruan tinggi, program profesional, dan program edukasi
suasta.
Ø Etika dan CIO
CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut:
- Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.
- Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.
- Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.
- ü Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian.
- Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.
- Mengendalikan dengan ketet keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.
Ø Pengaruh Sarbanes-Oxley
SOX terdiri dari 10 pasal utama, 2 diantaranya secara langsung mempengaruhi unit pelayanan informasi perusahaan:
- CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan.
- Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal.
Ø SOX 404
Agar
memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO
harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem
selama proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup:
- Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan
- Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini
- Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko ini
- Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut
- Memonitor efektifitas pengendalian seiring waktu
- Mempengaruhi pengendalian sebagaimana Dibutuhkan
Ø SOX 409
Ketetapan SOX lain yang mempengaruhi pelayanan informasi adalah 409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time.
Ø SOX dan COBIT
CUBIT
disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar
keamana untuk sumber daya informasi perusahaan. Organisasi yang sama
dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung
jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspetasi SOX. Karena COBIT
memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan
keuangan dapat memberikan dampak global.
Ø Meletakan Serbanas-Oxyley pada Tempatnya
Di
awal bab ini, telah dikatakan bahwa pendekatan preskriptif diambil
untuk menggambarkan SIM-hal ini digambarkan sebagaimana seharusnya SIM
harus dipraktikan. Serbanas-Oxley merupakan salah satu argumen yang baik
untuk pendekatan seperti ini. Perusahaan dan CIO yang menerapkan MIS
sebagaimana yang digambarkan seharusnya tidak menghadapi kesulitan untuk
memenuhi persyaratan SOX. Dengan kata lain, SOX mengharapkan eksekutif,
sistem keuangan, dan Ti untuk bekerja sebagaimana mereka seharusnya
bekerja-yaitu secara etis.
No comments:
Post a Comment