Wednesday, 29 March 2017

TEORI FILSAFAT MENURUT GALILEO GALILEI

TEORI FILSAFAT MENURUT GALILEO GALILEI
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Biografi Galileo Galilei
Galileo Galilei lahir di Pisa. Toscana, 15 Februari 1564 dan meninggal di Arcetri, Toscana 8 Januari 1642 pada usia 77 tahun. Beliau adalah anak pertama dari Vinceno Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati. Galileo Galilei merupakan seorang astronom, filsuf dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.

Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian ia belajar di Universitas Pisa namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan membuat berbagai penemuan . 

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk mengamati bintik matahari. Di tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella, Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.

Galileo menulis Saggiotore di tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada tahun 1623. Pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo sopra I due massimi sistemi de mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada tahun 1632. Namun ditahun itu pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis bahwa Galileo harus ditahan di Siena. Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pension ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya, Discorsi e dimostrazioni matematiche, intomo a due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat itu, Galileo hamper buta total.

Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat di Arcetri saat ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.

B. Teori Galileo
Sumbangan penting pertamanya “di bidang mekanika”, Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih capat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof yunani yang besar pengaruhnya. Tetapi Galileo memutuskan mencoba dulu benar tidaknya dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru, yang benar adalah baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara, (kebetulan kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).

Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengaan formula matematika. Penggunaannya yang luas formula matematika dan methode matematika merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern.

Sumbangan besar Galileo lainnya adalah “penemuannya mengenai hukum kelembaban”. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali dietgaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan. 

Penemuan Galileo yang paling masyur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yaitu bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya, bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop ditemukan orang di negri belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membuat serentetan penemuan besar.

Dilihatnya bulan itu tidak rata melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan gunung-gunung. Benda-benda langit, kesimpulannya tidaklah rata serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan membaur satu sama lain.

Kemudian diincarnya planit-planit dan tampaklah olehnya saturnus bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar mengelilingi planit itu. Disini terang-benderanglah baginya bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi. Keasyikannya menjadi-jadi, ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit venus yang memiliki jangka serupa benat dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari.

Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.

Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.

Tetapi jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di sebuah villa di Arcetri.

Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang tidak tentu benarnya bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia menunduk ke bumi dan berbisik pelan, “Tengok, dia masih terus bergerak!”). Di kota Arcetri dia meneruskan kerja tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.

Sumbangan besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan sudah lama dikenal. Arti penting peranannya terletak pada penemuan-penemuan ilmiah seperti hukum kelembaman, penemuan teleskopnya, pengamatan bidang astronominya dan kegeniusannya membuktikan hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya, Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.

Galileo mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang mana pun untuk penyelidikan ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, dan bukannya yang lain, yang pertama kali menekankan arti penting peragaan percobaan-percobaan, dia menolak pendapat bahwa masalah-masalah ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah kekuasaan itu namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak keras bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan bukannya bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Cerdik cendikiawan abad tengah memperbincangkan bertele-tele apa yang harus terjadi dan mengapa sesuatu hal terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti penting melakukan percobaan untuk memastikan apa sesungguhnya yang terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang tidak berbau mistik, dan dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang para penerusnya, seperti misalnya Newton.

Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja. Yang ditolaknya hanyalah percobaan pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha penyelidikan ilmu pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi Gahleo sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti pentingnya yang lebih menonjol lagi adalah peranan yang dimainkannya dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan.

BAB III
PEMBAHASAN
Galileo galilei merupakan tokoh pada zaman renaissance yaitu zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.

Adapun dari hasil penemuan teori Galileo galilei dapat dianalisa bahwa Galileo mampu membantah penemuan Aristoteles, Beliau berpendapat bahwa bumi itu bulat bukan datar karena bertentangan dengan fakta fisis yang dapat dibuktikan dengan ilmu matematika.

Penemuan yang lainnya tentang “Hukum Kelembaban” mampu membantah penemuan Newton, Galileo membuktikan bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran dapat dihilangkan benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. 

Penemuan Galileo yang paling masyur adalah di bidang astronomi. Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit venus yang memiliki jangka serupa benat dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari. Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyuran.

Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya, Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.

Dari penemuan teori Galileo berupa perkembangan teori di bidang astronomi berarti membawa dampak yang baik di dunia perkembangan ilmu filsafat yaitu berkembangnya ilmu perbintangan yang didasari rumus-rumus ilmu pasti, ilmu perbintangan dapat menyusun hukum yang bersangkutan dengan gejala benda langit. Ilmu perbintangan menerangkan bagaimana bentuk, ukuran, kedudukan, serta gerak benda langit seperti bintang, bumi, bulan, matahari atau planet lainnya.

Selain itu didapati juga perkembangan teori ilmu alam (fisika) yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu perbintangan, pengetahuan mengenai benda-benda langit merupakan dasar bagi pemahaman gejala dunia anorganik. Gejala-gejala dalam ilmu alam lebih kompleks, yang tidak akan dipahami, tanpa terlebih dahulu memahami hukum-hukum astronomi.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
  1. Galileo galilei merupakan salah satu tokoh pada zaman renaissance, yaitu zaman peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.
  2. Penemuan teori Galileo galilei mampu membantah dan menyempurnakan teori beberapa tokoh seperti Aristoteles, Newton dan Copernicus sehingga menghasilkan temuan teori yang baru di bidang astronomi.
  3. Hasil Karya Galileo yaitu berupa teleskop yang membuat namanya abadi dalam dunia sains.
  4. Galileo mampu mengembangkan methodology ilmu pengetahuan, pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya (perkembangan ke zaman modern).
  5. Dari penemuan teori Galileo membawa dampak yang baik di dunia perkembangan ilmu filsafat berupa perkembangan teori di bidang astronomi dan ilmu alam (fisika). 
B. Saran
  1. Dalam memahami penemuan teori yang baru, sebaiknya perlu dipahami temuan teori yang sebelumnya agar mudah mempelajarinya.
  2. Dengan adanya hasil temuan dari para tokoh sebaiknya dapat memotivasi kita untuk membuat hal yang baru sehingga akan tercipta banyaknya hasil penelitian yang up to date.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan hidayah NYA akhirnya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang“Teori Galileo Galilei”.

Pada kesempatan ini ijinkanlah Penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada : 
  1. Ibu Tri Kurniati, SKp, Mkes, selaku Ketua Program Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
  2. Bpk. Virgana, M.A, selaku Dosen Mata Ajar Filsafat yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
  3. Teman-teman mahasiswa Program Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Univesitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan dukungan kepada kami.
Makalah ini Penulis susun untuk memenuhi tugas mata ajar filsafat. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 13 Januari 2012
Penulis

DAFTAR ISI
Biografi Penulis ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
Bab I : Pendahuluan ................................................................................................................ 1
Bab II : Tinjauan Teoritis ........................................................................................................ 3
Bab III : Pembahasan ............................................................................................................... 8
Bab IV : Penutup .................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal sejarahnya ilmu pengetahuan hanya dipraktekan oleh ilmuan amatir atas dasar hobi. Namun, dalam perkembangan berikutnya, ilmu pengetahuan mulai terinstitusionalisasi (institusionalization of science). Dimulai dengan berdirinya beberapa organisasi yang menjadi wadah pertemuan para scientist untuk mengembangkan keilmuannya. Tahap selanjutnya adalah tahapan academization of science, dimana dalam tahapan ini, ilmu pengetahuan terpusat pada kegiatan akademik universitas.

Terlepas dari pola pengembangannya di atas, sejarah telah mencatat bahwa ilmu merupakan pendobrak pintu kebodohan yang mengunci kemajuan dan peradaban manusia. Rangkaian isu “irrasional” yang melilit kehidupan manusia, sedikit demi sedikit terkikis bersamaan dengan derasnya arus penemuan-penemuan yang berguna untuk kemudahan hidup manusia. Pada tataran aksiologis, ilmu merupakan hasil kreasi manusia yang diciptakan guna memudahkan kehidupan manusia.

Secara epistemologis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini merupakan hasil dari akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori dari masa ke masa. Kemunculan teori baru yang menguatkan teori lama akan memperkuat citra sains normal. Tetapi anomali dalam riset ilmiah yang tidak bisa diselesaikan oleh paradigma sebagai referensi riset saja, sehingga menyebabkan berkembangnya paradigma baru yang bisa memecahkan masalah dan membimbing riset berikutnya (melahirkan revolusi sains). Tumbuh kembangnya teori dan pergeseran paradigma merupakan pola perkembangan yang biasa dari ilmu yang telah matang. Selain itu, berkembangnya peralatan analisis juga mendorong semakin berkembangnya ilmu.

Sehingga dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klarifikasi secara priodik, karena setiap priode menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodisasi perkembangan ilmu disini mulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer.

Pada makalah ini penyusun akan memaparkan “Teori Galileo Galilei”, yaitu salah satu tokoh pada Zaman Renaissance. Zaman Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah : menyajikan Teori Galileo Galilei agar Mahasiswa memahami penemuan teori tersebut.

C. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluanyangberisikan latar belakang, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teoritis mencakup Biografi Galileo Galilei, Teori Galileo Galilei.
Bab III : Pembahasan.
Bab IV : Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA;
  • Amsal Bakhtiar, 2004, Filsafat Ilmu, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
  • Galileo, Galilei Penemu Thermometer dan Teleskop, diambil pada 9 Desember 2010 dari dwisusilo.com/index.php?option…id…Galileo.galilei.
  • Galileo Galilei, diambil pada 3 Januari 2012 dari d.wikipedia.org/wiki/GalileoGalilei.
  • Galileo Galilei Penemu Teori Heliosentris, diambil pada 9 Desember 2010, imtaq.com/13-galileo-galilei-penemu-teori-heliosentris.
  • Galileo Galilei dan Literalisme, diambil pada tanggal 28 Maret 2010 dari www. Gepenbri.org/cgi-biri/show.cgi?file-art/100303.id.
  • Michael H. Hart, 1999, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Yogyakarta, Penerbit Karnisius.
  • Rizal Mystansyir dan Misnal Munir, 2008, Filsafat Ilmu, Cetakan VIII Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  • Seputar Kasus Galileo Galilei, diambil pada tanggal 13 Februari 2010 dari 
  • filsafat.kompasiana.com/2010/02/13/seputar kasus-galileo-galilei/cekal semua hasil filsafat.kompasiana.com. 
  • Surajiyo, 2007, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Cetakan I, Jakarta Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment