Friday, 31 March 2017

Internalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Internalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila
Pancasila sebagai falsafah bangsa yang identik dengan pandangan hidup bangsa Indonesia juga sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pancaran wawasan yang bersumber dari kekuatan dan kesaktian pancasila ibarat pancaran sumber air yang member kehidupan. Apabila sumber-sumber air tersebut menyatu akan menjadi sumber kekuatan yang mampu menahan apa saja. Ibarat air laut yang merupakan kesatuan dari pancaran sumber air yang mampu menahan apa saja yang ada di permukaannya dan mampu pula menghantam dan menghancurkan apa saja yang menghalanginya. 

Pancasila adalah sumber kehidupan dalam arti pandangan hidup bangsa Indonesia, apabila diganggu dan dirongrong, berarti menggangu dan mengrongrong setiap aspek kehidupan bangsa. Sumber kehidupan berarti napas yang harus dijaga dari gangguan, hambatan, dan ancaman, bila tidak maka napas pasti berhenti dan konsekuensinya adalah mati. 

a) Internalisasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila Di Perguruan Tinggi
Internalisasi yang dimaksud adalah menanamkan nilai-nilai luhur pancasila agar kokoh dan tidak mudah digoyahkan oleh siapapun, dan pendidikan nilai-nilai luhur pancasilla agar setiap perilaku intelektual insan perguruan tinggi mencerminkan nilai-nilai luhur pancasila.

b) Aktualisasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila Di Perguruan Tinggi
Aktualisasi yang dimaksud adalah budayakan perilaku yang mencerminkan jati diri pancasialis dan membangun citra kampus pancasila.

D. Memahami Hakekat Manusia
1) Manusia sebagai makhluk beragama
Sesungguhnyaperilaku manusia yang berkarakter baik/ berakhlak mulia dan yang berkarakter tidak baik tergantung dari segumpal darah yang ada dalam tubuh manusia yaitu hati (Qalbu). Oleh karena itu, memelihara hati, menumbuh suburkan hati sangat penting melalui siraman hati. Siraman hati yang paling berharga adalah bersumber dari ajaran agama.

Manusia beragama hakekatnya ingin hidup damai, tentram, aman, dan tertib. Agama apapun mengajarkan kedamaian, ketentraman, keamanan, dan ketertiban baik lahir maupun batin. Intinya adalah menghayati, memahami, dan mengamalkan ajaran agama. Dalam keseharian perilaku sopan santun, atau adat istiadat, tata krama, menghormati orang tua dan guru, patuh dan taat adalah pembinaan karakter/ budi pekerti sejak dini.

2) Manusia adalah Makhluk yang Berbahaya
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT adalah makhluk yang berbudaya. Manusia berbudaya, unsur inilah yang membedakan antara manusia dengan hewan. Manusia dibekali dengan akal untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan akal manusia dapat mewujudkan bermacam karya sebagai hasil budaya. Manusia dibekali pula dengan perasaan. Perasaan untuk tidak menyinggung dan mengganggu orang lain adalah perasaan yang berkarakter/ berbudi pekerti. Perasaan kecintaan, kekeluargaan, kekerabatan, kepedulian, keakraban, dll bersumber dari hati yang bersih dan jernih. Sebagai makhluk berbudaya padda hakekatnya adalah manusia ingin maju, manusia ingin bersaing, manusia ingin menciptakan sesuatu yang baru, manusia ingin beradat istiadat, bersopan santun, manusia ingin menciptakan karya dan seni, manusia ingin menciptakan ilmu pengetahuan, manusia ingin menciptakan pembaharuan pendidikan, manusia ingin mememlihara tradisi.

4. Pendidikan Karakter Dalam Gurindam Dua Belas
A. Raja Ali Haji Penulis Gurindam Dua Belas
Gurindam Dua Belas yang dikenal sangat luas merupakan karya dari seorang Bapak Bahasa Indonesia, Pahlawan Nasional dibidang Bahasa yaitu Raja Ali Haji. Nama lengkapnya adalah Teungku Haji Ali al-Haji bin Tengku Haji Ahmad. Dilahirkan di Pulau Penyengat Indra Sakti di waktu itu menjadi pusat pemerintahan Kerajaaan Riau Lingga, Johor dan Pahang. Raja Ali Haji sebagai penulis Gurindam Dua Belas adalah seorang Pahlawan Nasional dibidang Bahasa Melayu sebagai asal Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Gurindam Dua Belas
Gurindam Dua Belas adalah karya puisi yang diciptakan oleh Raja Ali Haji dengan memperlihatkan kepoloporan dalam meningkatkan kulitas Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia modern. Gurindam Dua Belas mengandung banyak nasehat, pesan, dan petuah bagi anak bangsa terutama sekali dalam membangun Karakter/ budi pekerti. Disebut Gurindam Dua Belas karena isi puisi terdiri dari dua belas pasal. Secara rinci dikutip berikut ini :

Ini Gurindam Pasal Yang Pertama
Barang siapa tiada memegang agama

Segala-gala tiada boleh dibilang nama 
Barang siapa mengenal yang empat 

Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah

Suruh dan tegahnya tiada ia menyala
Barang siapa mengenal diri

Maka telah mengenal akan tuhan yang bahri
Barang siapa yang mengenal dunia

Tahulah ia dunia mudharat

Ini Gurindam Pasal Yang Kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut

Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa

Tidaklah dapat dua temasa

Barang siapa meninggalkan zakat 

Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji

Tiadalah ia menyempurnakan janji 

Inilah Gurindam Pasal Ketiga 
Apabila terpelihara mata 

Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping

Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah 

Niscaya dapat daripadanya faedah 
Bersunggguh-sungguh engkau memelihara tangan

Dari pada segala berat dan ringan 
Apabilaa perut terlalu penoh

Keluarlah fi’il yang tiada senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat

Disitulah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki

Daripada berjalan yang membawa rugi

Ini Gurindam Pasal Yang Keempat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh

Jikalau zalim segala anggota pun rubuh 
Apabila dengki sudah bertanah 

Datanglah daripadanya beberapa anak panah 
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir

Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangaan dibela

Nanti hilang akal dikepala
Jika sedikitpun berbuat bohong 

Boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
Tanda orang yang amat celaka

Aib dirinya tiada dia sangka
Bakhil jangan diberi singgah 

Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa perkataan kotor 

Mulutnya umpama ketor
Di mana taau salah diri

Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaaan takabur jangan direpih

Sebelum mati didapat juga sepih

Ini Gurindam Pasal Yang Kelima
Jika hendak mengenal orang yang berbangsa 

Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbagia

Sangat mmeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu 

Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang mulia

Lihatlah pada kelakauan dia
Jika hendak mengenal orang yang berakal 

Di dalaam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baikperangai

Lihat pada ketika bercampur deengan orang yang ramai
Ini Gurindam Pasal Yang Keenam
Cahari olehmu akan sahabat

Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akaan guru

Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri

Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan 

Plih segala orang yang setiawan 
Cahari olehmu akan abdi

Yang ada baik sedikit budi

Ini Gurindam Pasal Yang Ketujuh
Apabila banyak berkata-kata

Disitulah banyak jalan masuk dosa
Apabila banyak berlebih-lebihan ssuka

Itulah tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat 

Itualah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tiada dilatih

Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencak orang

Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur 

Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan ada khabar

Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan

Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut

Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar

Lekaslah sekalian orang gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar

Tidak boleh orang yang berbuat onar

Ini Gurindam Pasal Yang Kedelapan 
Barang siapa khianat akan dirinya 

Apalagi kepada yang lainnya
Kapada dirinya ia aniaya

Orang itu jangan engakau percaya 
Lidah suka membenarkan dirinya

Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar

Biar daripada orang datangnya khaabar
Orang yang suka menampakkan jasa

Setengah dari syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri sembunyikan

Kebajikan diri diamkan
Ke’aiban orang jangan dibuka

Ke’aiban diri hendaklah sangka

Ini Gurindam Pasal Yang Kesembilan
Tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan 

Bukannya manusia yaitulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua

Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja

Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda

Di situlah syaitan tempat penggoda
Perkumpulan laki-laki daan perempuan 

Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua yang hemat

Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru

Dengan syaitan jadi berseteru

Ini Gurindam Yanng Kesepuluh
Dengan bapa jangan durhaka

Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat

Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai

Supaya boleh naik ke tengak balai
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa

Supaya kemaluan jangan menerpa
Dengan kawan hendaklah adil

Supaya tangannya jadi kapil

Ini Gurindam Pasal Yang Kesebelas
Hendak berjasa 

Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala

Buang perangai yang tercela
Hendak memegang amanat

Buanglah khianat
Hendak marah

Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai

Murahkan perangai

Ini Gurindam Pasal Yang Keduabelas
Raja mufakat dengan menteri

Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja

Tanda jadi sebarang kerja
Hukum ‘adil atas rakyat

Tanda raja beroleh ‘inayat
Kasihkan orang yang berilmu

Tanda rahmat atas dirimu
Hormat orang yang pandai

Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati

Itulah asal berbuat bakti

Akhirat terlalu nyata

Kepada hati yang tidak buta

5. Karakter/Budi Pekerti Kepemimpinan Nasional
Manusia sudah ditakdirkan hidup berkelompok berdasarkan kepentingan bersama. Untuk mencapai kepentingan kelompok diperlukan seorang pemimpin untuk mengarahkan dan mengerahkan semua unsur dalam organisasi seperti manusia dengan pola tingkah laku dan pemikiran yang berbeda, sarana dan prasarana, serta dana agar menjadi satu potensi satu dalam rangka mencapai tujuan bersama. 

Kualitas seorang pemimpin tampak pada kemampuannya menggerakkan, memberi bimbingan , perintah dan motivasi sehingga bawahan termotivasi untuk berbuat demi kepentingan bersama mencapai tujuan yang disepakati bersama. Sehubungan dengan itu, arti kepemimpinan adalah suatu kiat ilmu dan seni memimpin yang tampak pada usaha mempengaruhi orang lain terutama bawahan yang dipimpinnya untuk mentaati perintah dan petunjuk secara suka rela guna mencapai tujuan organisasi.

Berpegang pada pengertian umum kepemimpinan tersebut maka yang dimaksud dengan Kepemimpinan Nasional adalah “kelompok elite bangsa pada segenap strata kehidupan nasional pada bidang sektor/profesi pada supra dan infra struktur, serta pemimpin non formal yang memiliki kemampuan dan kewenangan untuk mengarahkan/mengerahkan bangsa dan negara dalam pencapaian nasional.

Dalam situasi dan kondisi sekarang ini dunia terus berubah menurut “Kekuatan Perubahan” (Power of Change) dari waktu ke waktu. Situasi dan kondisi yang selalu berubah ini disebabkan oleh sistem kehidupan social yamg selalu berubah yang cenderung kearah yang lebih meningkat/maju. Oleh karena itu strategi kepemipinan pun tidak statis tetapi dinamis sesuai dengan arah gerakan perubahan tersebut.

A. Rasulillahi Uswatun Hasanah Pemimpin Umat
Dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab, ayat 21 Allah berfirman dengan : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang amat baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

“Akhlak Rasullah patut dicontoh oleh pemimpin sekarang adalah sejalan dengan reference diatas adalah pemurah, tidak kikir, berani, tidak pernah mundur dalam memutuskan, dan jujur serta terpercaya sepanjang hidupnya”. (KH. Abdullah Zaki Al-Kaaf :79). Al-Quran telah mengisyaratkan bahwa contoh teladan yang paling unggul dari yang unggul adalah Muhammad Rasulullah.

Seorang pemimpin yang baik memiliki sifat rendah hati, terbuka dan kritik, jujur, berani, mengatakan yang benar itu bener dan salah itu salah, memegang amanah, berlaku adil, memiliki komitmen dalam perjuangan, beritelegensi, dan mengabdi kepada Allah SWT.
  • Jangan tukar Rahmatan li a’lamin Rasulullah dengan kegelapan. 
  • Jangan tukar Syurga yang dirahasiakan Rasulullah dengan neraka.
  • Jangan tukar ke-Sidiq-an yang dicontoh Rasulullah dengan ketidak jujuran.
  • Jangan tukar ke-Taqlib-an yang dicontohkan Rasulullah dengan kesombongan .
  • Jangan tukar ke-Fathanahan yang diajarkan Rasulullah dengan kebodohan.

B. Contoh Kepemimpinan Berkarakter/Berbudi Pekerti
Kepemimpinan Nasional yang dirindukan oleh rakyat sekarang ini adalah “keteladanan”. Dalam era demokrasi sejatinya dalam pertarungan pemilihan kepemimpinan menerima lawan yang menang, sehingga kehidupan Negara tidak terganggunya oleh ulahnya kepemimpinan yang kalah.

Beberapa contoh kepemimpinan yang berkarakter kuat :
  1. Perdana Menteri Wanita Pertama Iggris Margaret Thatcher (Wanita Besi). Pemimpin yang tidak pernah putus asa jika tanda-tanda kemenangannya belum dilihat, ia berjuang sampai sukses, walau Thatcher sering pula mengalami kekalahan dalam dunia politik. Keputusannya penuh ketelitian, perhitungan, mendengar pendapat beberapa pihak.
  2. Le Kuan Yew, membawa Singapura yang semula hanya sebuah pulau kecil yang miskin sumberdaya menjadi Negara yang makmur.
Di sebuah Negara yang tidak memilki new leaders yang cakap atau situasi masyarakat yang cenderung statis seperti negara-negara Asia, akan lebih manjur, jika menggunakan pendekatan yang lebih otoritatif dengan sistem dan prosedur yang terukur. Ada situasi dimana fleksibilitas yang berlebihan malah membawa inefisiensi, minat kerja yang rendah, dan bahkan penyalahgunaan wewenang.

Strategi yang sama juga diterapkan di tempat dimana terdapat kesenjangan skill antara follower and leader sepwrti Indonesia. Bahkan sulit bagi kita untuk mengharapkan mereka yang pendidikannya terbatas untuk mengambil keputusan secara benar. Dengan strategi penerapan yang benar, sebuah negara bahkan akan berjalan dengan efektif, meskipun mungkin tidak semua orang simpati pada kebijakan kita maupun diri kita secara pribadi.

C. Kepemimpinan Nasional Yang Diharapkan
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini dalam hal kepemimpinan adalah bagaimana kader kepemimpinan nasional menghadapi krisis bangsa ini. Kerinduan terhadap pemimpin kuat bukan basa-basi. Pemimpin yang kuat bukan berarti otoriter yang kental dengan kekerasan. Tetapi pemimpin memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, kedalam wawasa, yang memiliki komitmen yang kuat untuk mengawal demokrasi, penegakan HAM dan hokum tanpa pandang bulu.

Pemimpin yang demokrasi dikawal oleh penegakan hukum, karena keduanya merupakan dua sisi mata uang yang saling memberi arti. Untuk memilih pemimpin seperti itu, persyaratannya adalah rakyat harus cerdas.

6. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Strategis Dalam Membangun Karakter Anak Bangsa
Dalam era globalisasi dan demokrasi sekarang ini,bangsa indonesia tengah mengsikapi arus global. Era globalisasi merubah situasi dan kondisi dunia menjadi sempit. Di satu sisi, globalisasi ditandai dengan persaingan dan keunggulan, pada sisi lain globalisasi didukung oleh kemajuan teknologi informasi.Sejalan dengan itu, isu demokratisasi semakin menonjol dan juga isu politik lainnya bersamaan demokratisasi adalah transparansi. Namun, disisi lain persoalan yang dihadapi adalah bangsa yang masih dalam kondisi krisis multidemensi yang berkepanjangan.

A. Pengaruh perkembangan Lingkungan Strategis (Lingstra) Global / Internasional dan Regional 
Krisis moneter yang sedang melanda Republik indonesia yang tercinta ini disebabkan salah satu diantaranya adalah bahwa negara berkembang sangat tergantung kepada negara maju. Faktor lain yang mrngakibatkan negara ini terpengaruh yaitu lemahnya karakter/budi pekerti anak bangsa , lemahnya solidaritas nilai-nilai luhur yang sudah dibangun oleh leluhur ditinggalkan begitu saja.

1) Pengaruh dalam Bidang Politik
Dampak perkembangan lingkungan strategis global/ internasional dibidang politik dapat diikuti dari munculnya keyakinan diberbagai negara, khususnya negara berkembang. Perkembangan pada dimensi lain pada bidang politik yaitu munculnya lembanga politik internasional, lembaga keuangan internasional, perusahaan multi nasional, LSM , Badan-Badan Swasta nasional, Dll.

2) Pengaruh dalam Bidang Ekonomi
Pengaruh kekurangmantapan sistem moneter internasional tampak pada nilai tukar uang yang tidak menentu. Perkembangan lingkungan strategis regional lebih dominan dibidang ekonomi ini ditandai pula oleh meningkatnya hubungan dagang dan ekonomi diantara negara-negara Asean .Namun, perkembangan lingkungan strategis regional tampaknya sangat besar sekali yaitu krisis moneter yang hampir terjadi disetiap negara.

3) Pengaruh dalam Bidang Sosial Budaya
Dampak perkembangan lingkungan strategis global/ internasional dan regional dalam bidang sosial-budaya tampak jelas pada perilaku masyarakat seperti cara berpakaian,munculnya jenis-jenis makanan baru dengan segala macam merek, serta gaya hidup mewah ala ke barat-baratan,Dll. Hal ini menunjukkan perilaku yang mencotoh budaya global yang lebih ditontonkan ketimbang perilaku budaya bangsa sendiri. Kecendrungan mewujudkan demokratisasi sehingga tuntutan politik dalam segala mobilitasnya berdampak pula pada bidang sosial budaya.

4) Pengaruh dalam Bidang Pertahanan
Perkembangan lingkungan strategi global di bidang pertahanan juga adalah disentegrasi bangsa. Perkembangan kegiatan terorisme internasional yang ditandai dengan runtuhnya gedung WTC dan Pentagon di AS., dll. Pengaruh perkembangan lingkungan strategis regional dibidang pertahanan ditandai oleh adanya sengketa yang mengakibatkan terganggunya stabilitas nasional.

B. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Strategis Nasional
1) Pengaruh dalam Bidang Politik
Orde reformasi lahir sebagai koreksi total terhadap penyelewengan-penyelewengan dalam bentuk KKN selama orde baru yang dimuati dengan “Kekuasaan”, Monopoli ekonomi, arongasi,Dll. Issue nasional juga adalah otonomi daerah yang mulai diberlakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang masih memerlukan telah strategis.

2) Pengaruh Dibidang Ekonomi
Perkembangan lingkungan strategis nasional dalam bidang ekonomi yang berdampak pada stabilitas pembangunan nasional adalah belum seimbangnya pembangunan ekonomi dipusat dan didaerah, antara kota dan desa merupakan salah satu penghambat pembangunan nasional. Pada sisi lain, dalam sistem perekonomian nasional yang ikut mempengaruhi stabilitas nasional adalah munculnya deregulasi dan debirokratisasi perekonomian nasional untuk menghindari biaya yang tidak proporsional yang ditanggung oleh rakyat. Misalnya melalui tarif pajak telpon, listrik,air, BBm, serta menghindari monopoli dan oligopoli.

3) Pengaruh dalam Bidang Sosial Budaya
Keterbukaan dalam era globalisasi yang didukung oleh kekuatan jaringan ilmu pemgetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama teknologi informasi, teknologi komunikasi, teknologi transportasi telah merubah tantanan nilai norma kehidupan baru. Masalah sosial budaya lainnya yg belum tertuntaskan,seperti penyebaran penduduk menumpuk dikota-kota besar. Dampak perkembangan lingkungan strategis nasional lainnya adalah penegakkan supremasi hukum supaya masyarakat taat kepada hukum,Permasalahan dapatkah mereka meningkatkan ketahanan budaya agar arus budaya “Modernisasi” dan “Westernisasi” yg sulit dibendung termasuk muatan-muatan negatifnya.

4) Pengaruh dalam Bidang Pertahanan 
Berbagai krisis yg bermula direpublik ini bermula dari krisis moneter yg mengantar pada krisis multimensi sangat menganggu stabilitas nasional dan dapat merapuhkan ketahanan nasional. Kewaspadaan harus ditingkatkan karena berbagai peristiwa telah terjadi direpublik ini dari sabang sampai merauke, Misalnya di aceh terkenal dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) , Dipapua (OPM), Dll. Peristiwa tersebut berpengaruh pada semua aspek kehidupan yang mencakup semua bidang.

7. Bersikap Positif Terhadap Globalisasi
A. Mengemas Informasi Berkualitas
Globalisasi merupakan karunia dari Allah yang maha Kuasa, maha Besar, maha tahu, dan maha segala-galanya. Globalisasi menuntut kualitas yang pada hakekatnya bertujuan meningkatkan harkat dan martabat manusia, sebagai contoh sikap positif misalnya globalisasi informasi melalui media massa. Seyogyanya disadari bahwa informasi merupakan sesuatu yang mahal, Barang siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia, oleh karna itu, manusia sejatinya mengemas informasi supaya berkualitas. TV sebagai media komunikasi informasi hendaknya mampu menyampaikan informasi yang benar, misalnya:
  1. Informasi yang disampaikan sesuai dengan kenyataan 
  2. Informasi yang disampaikan mampu membendung kesalahan informasi yang lain,
  3. Informasi yang disampaikan mengandung kaedah ajaran yang benar 
  4. Informasi mengandung nilai-nilai luhur untuk kehidupan yang lebih bermutu.
Media masa harus bisa menjernihkan pandangan hidup umat manusia pada umumnya ,punya tanggung jawab terhadap perkembangan moral generasi yang akan datang.

B. Mengemas Pribadi Berkarakter/Berbudi Pekerti 
a) Mengendalikan Hati
Mengendalikan hati bukan pekerjaaan gampang,sebab pada diri manusia sejak lahir sudah ada perasaan dengki dan iri. Oleh karena itu, bebaskan diri dari kedua perasaan itu . Karna tidak akan sukses orang-orang yang memiliki sifat seperti itu.

b) Keterbukaan Berkomunikasi
Hidup ini tak sendiri, manusia hakekatnya adalah makhluk sosial, perlu teman perlu berkomunikas. Oleh karena itu miliki keberanian mendengarkan dan mengakui pendapat orang lain.

c) Manfaatkan Waktu 
Waktu adalah modal, sungguh beruntung yang adil dengan waktu. Ada waktu sholat, istirahat, bermain, olah raga, makan, rekreasi, dsbnya.

d) Hindari Membuat Masalah dan Sederhanakan Masalah
Masalah adalah rahmat Allah, karena dengan adanya masalah maka manusia akan berpikir untuk mengatasinya, untuk mencari jalan keluarnya dan karna itu pulalah manusia maju.

No comments:

Post a Comment