Saturday, 25 March 2017

TRADISI SOSIO PSIKOLOGIS DALAM KOMUNIKASI KOMUNIKASI

TRADISI SOSIO PSIKOLOGIS DALAM KOMUNIKASI KOMUNIKASI
TRADISI SOSIOPSIKOLOGIS
Teori-tori dari tradisi sosiopsikologis berfokus pada bagaimana pelaku komunikasi mengatur pesan. Konsisten dengan karya yang berdasarkan psikologi sosial, penelitian dan teori dari karya ini cenderung kognitif dalam orientasi Berta menjelaskan bagaimana manusia menyatulkan informasi dan perencanaan pesan secara sesuai. Teori-tori ini memandang pilihan individu dan strategi untuk meraih tujuan dari sebuah pesan. Beberapa teori ini melihat perbedaan individu dalam bagaimana manusia merencanakan dan merancang pesan. Di sini, kits akan melihat empat buah karya—teori penyusunan tindakan, model strategi pilihan, model rancangan pesan, dan teori pemaknaan semantik.

Teori Penyusunan Tindakan
Kita mulai bagian ini dengan sebuah teori kognitif umum yang menjelaskan apa yang benar-benar terjadi pads manusia untuk menghasilkan tindakan komunikatif. Dikembangkan oleh John Greene, teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan. Menurut teori ini, Anda membentuk pesan dengan menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan prosedural. Anda tabu tentang hal-hal dan Anda tahu bagaimana melakukan hal tersebut. Dalam teori penyusunan tindakan, pengetahuan prosedural menjadi intinya.

Untuk mendapatkan gagasan seperti apa pengetahuan prosedural Anda, bayangkan jika memori Anda penuh dengan koneksi antar elemen. Tap elemen dari memori adalah urat syaraf, dan urat syaraf sailing terhubung dengan yang lainnya, lebih seperti jejaring yang terhubung dengan internet. Secara specific, pengetahuan prosedural terdiri dari Murat syaraf yang berhubungan dengan perilaku, akibat, dan situasi. Sebagai contoh, Anda mungkin tersenyum saat menyalarni seseorang dan mengatakan sesuatu, seperti "Hai; apa kabarmu?" kemudian orange lain tersenyurn balik dan berkata, Baik. Bagaimana dengan kabarmu?" Anda menyimpan ini dalam memori Anda sebagai sekumpulan syaraf yang terhubung di many hubungan yang dibuat di antara situasi menyalarni seseorang, tersenyum, dan menggunakan kata tertentu, dengan hasil mendapat salam balik.

Walwpun contoh tersebut sangat sederhana, jaringan hubungan syaraf anda yang sebenarnya adalah perubahan yang terus menerus, system myang kompleks. Akan tetapi, ini bukan sebuah system yang tidak teratur. Suatu waktu, hubungan yang paling sering aktif dan terkini lebih kuat, sehingga syaraf tertentu cenderung berkelompok bersama-sama dalan modul yang di sebut greene dengan rekam procedural (procedural records). Ritual senyum sapaan adalah sebuah contoh sederhana dari sebuah rekam procedural. Akan tetapi, prosedur ini tidak ada batasan yang jelas. Oleh karena itu elemen-elemen senyum, alam, bertanya kabar, dan banyak lagi juga berhubungan dengan hal lain, sehingga rekam procedural tidak mengikat.

Rekam procedural adalah sekumpulan hubungan di antara syaraf dalam sebuah jaringan tindakan yang sebagaiannya adalah hubungan tomatis. Oleh karena anda telah terus menerus melakukan sesuatu secara bersamaan, mereka menjadi terhubung, seperti memindahkan satu kaki dari gas dan mendorong kopling dengan kaki anda yang lainnya. Catatan lainya, sebetulnya mengandung informasi atau makna seperti mengetahui rutinitas kaki dengan gas dan kopling adalah bagian dari penggantian perseneling, penting bagi mobil yang menggunakan pemindah gigi.

Kapanpun anda berindak, anda harus menyusun Prosedur yang tetap atau perilaku di luar dari segala tindakan dalam prosedur memory anda, anda harus memilih yang paling tepat terhadap keadaan dalam rangka menyelesaikan tanggung jawab anda. Anda melakukannya dengan memiih serangkaian tindakan. Kata memilih bagaimanapun, mengingkari kompleksitas dari apa yang sesungguhnya terjadi di balik layar dengan perkiraan anda. Menurut teori ini kapan pun anda bertindak, anda harus menyusun hubungan prilaku yang prosedur catatan yang tepat.

Sebagian besar kelompok tindakan yang telah tersusun berkelompok dengan kuat dan seringnya digunakan, sehingga anda sering bergantung pada mereka seperti tindakan yang di lakukan terlebih dahulu atau di program. Hal ini disebut kumpulan unit (unitized assemblies), rutinitas yang membutuhkan sedikit usaha, anda tiidak perlu banyak memikirkan apa yang harus dilakukan karena seluruh keadaan sudah tersedia dalam memory anda. Ritual salam adalah contoh yang bagus untuk cara ini sebagaimana rutinitas gas dan kopling, ketika anda dulu belajar mobil dengan tongkat pengganti perseneling.

Akan tetpi, situasi seperti ini sering menuntut anda untuk bekerja secara sadar. Mungkin menginginkan sejumlah hasil, termasuk pencapaian obyektif dari seseorang, menunjukan informasi, mengutur percakapan, menghasilkan pidato yang pintar, dan hasil-hasil lainya. Sebagai contoh, ketika anda memperkenalkan diri, anda mungkin ingin bertemu dengan orang lain, ingin terlihat bagus, dan bersenang-senang, semuanya dalam serangkaian tindakan. Anda meny8sun prosedur yang dianggap penting untuk meraih semua orbjektif ini, dan hasilnya adalah representasi mental untuk serangkaian tindakan yang terkoordinasi. Model mental ini adalah representasi keluaran (output representation) ; ini adalah“ rencana” pikiran anda akan menyimpan apa yang akan anda lakukan terhadap situasi yang anda hadapi.

Sebagai contoh, katakana saja bahwa melihat teman anda mengarah pada anda. Dengan tiba-tiba, anda terisi oleh rasa takut karena anda kenal bahwa ibu teman Anda baru saja meninggal serta Anda akan merasa harus berkata dan melakukan sesuatu yang tepat. Bagaimana pikiran 1 mda menangani situasi yang rumit seperti ini? pertarna, situasi akan merangsang atau aktif, tuan 1 iformasi syaraf pads topik ini adalah kematian,teman, salam, merasakan, berbicara,gesture dan banyak lagi. Masing-masing dari Semua syaraf yang aktif ini adalah bagian dari variasi posedur pencatatan. Semua ini yaitu dengan apa yang Greene sebut: koalisi (coalition). di saat yang sama, Anda melihat teman Anda, pikiran anda akan berkumpul membentuk koalisi yang mungkinkan dari prosedur pencatatan. Akan tetapi, Anda tidak dapat menegunakan mereka semuaya. Dari koalisi, pikiran Anda akan dengan cepatnya dan secara berkesinambungan bersama-sama dengan sekelompok tingkatan tindakan dari Ievel paling rendah (seperti pengucapan kata) ampat tingkatan yang tinggi (menyempurnakan tajuan). Hal ini adalah representasi keluaran: segala hal yang perlu Anda ingat dalam rangkai untuk bertindak dengan cara yang tepat dan terkoordinasi. Semua tindakan—dari yang mengingatkan bagaimana Anda menyebutkan kata tertentu sampai bagaimana menunjukkan rasa simpati—sangat terhubung dengan peristiwa ini. Pada contoh tersebut, hubungan lain yang tidak relevan dengan prosedur pencatatan menghilang dengan sendirinya yang disebut membusuk (decay), meninggalkan sebuah representasi hasil yang masuk akal untuk situasi khusus seperti ini.

Tidak ada satu tindakan yang dapat berdiri sendiri. Setiap tindakan melibatkan tindakan intinnya dalam suatu cara atau lainnya. Untuk memperkenalkan dire, Anda harus menggunakan rangkaian tindakan dari suara Anda sampai menggunakan kata-kata dan gesture. Untuk menulis sebuah paragraf, Anda harus menggabungkan serangkaian tindakan, dari mengoordinasikan wawasan untuk menggunakan bahasa, untuk menulis, atau bermain piano. Tindakan kemudian disatukan menjadi jaringan pengetahuan. Setiap pengetahuan dalam rutinitasnya adalah sebuah representasi dari sesuatu yang harus dilakukan. Rangkaian tujuan yang lebih tinggi (membuat perkenalan) dan rutinitas dengan tingkatan yang lebih rendah (seperti tersenyum) disatukan ke dalam representasi keluaran yang menuntun tindakan komunikasi Anda.

Proses penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan motivasi, tetapi sehingga memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta mengatur tindakan secara efisien dan dengan cepat. Jika Anda berbuat salah atau bermasalah dengan sesuatu, bahkan ketika Anda mempunyai wawasan dan motivasi tepat, maka berarti Anda tidak dapat menyatakan rutinitas terbaik untuk sejumlah alasan. Sebagai contoh, mungkin Anda akan berlatih untuk melakukan hal ini, Anda mungkin tidak dapat memperhatikan aspek penting dari situasi tersebut, Anda mungkin terlalu bergantung pada penggunaan rutinitas, atau Anda pernah mengalami masalah lain dalam proses penyusunan tindakan.

Penyusunan tindakan memakan waktu dan usaha. Semakin kompleks penyusunan tugas, maka waktu dan usaha makin banyak terpakai. Memperkenalkan diri biasanya tidak sesubt seperti menunjukkan rasa simpati pada situasi yang tidak terduga. Walaupun komunikasi nampak merespons terhadap situasi dengan segera tanpa usaha, penelitian menunjukkan bahwa setiap respons memang memakan waktu, jika hanya sebuah pecahan dari satu detik. Tugas kompleks lebih menyita waktu dari pada yang sederhana. Anda tabu dari apa yang Anda alami bahwa Anda berpikir dan berjuang dengan menyampaikannya dalam situasi yang tidak biasa. Ketika seseorang membutuhkan waktu untuk mengatakan sesuatu, jeda dan menganggap, atau biasanya membingungkan, mereka mungkin kesulitan dalam menyatukan prosedur pengetahuan dan merancang sebuah tindakan. Ketika seseorang merespons dengan cepat dan lancar, maka mereka Memperlihatkan bahwa tugas ini relatif mudah dalam keadaan seperti ini.
Dari Surnbemya...
"Bagaimana Anda tahu kapan Anda stiles--i bercinta?" Jackson Pollack dikatakan telah memutuskan sebuah pertanyaan , i-ienyanakut hal tersebut ketika ditanya kan bagaimana is tahu kapan salah satu lukisannya selesai. Tidak lebih dari seni (dan usaha yang mulia), sains terdorono oleh keinginan bersama—sebuah hasrat untuk menggalinya lebih dalam. -leon penyusunan tindakan menahasilkan dan mdaksana . Kan pengejaran yang menggairahkan. Hal ini tidak seperti teoiri pembangunan yang telah selesai.

John Greene
Teori penyusurtan tindakan ini mungkin juga discbut sebagai sebuah teori mikrokognitif Karen berhubungan dengan pengoperasian kognitil yang sangat spesif& Teori lainnya pada buku ini berlawanan dengan teori makrokognitif; mereka membahas bagaimana kita menempatkan pecan secara bersamaan pada sebuah tingkatan yang lebih tinggi. Barbara O'Keefe mengidentifikas: dua pendekatan untuk berteori tentang produksl~ pecan yang is beri istilah strategi pilihan dan mode, rancang-pesan.47 Model strategi pilihan membahw bagaimana pelaku komunikasi memilih strategi pesan untuk meraih tujuannya dan model rancang pesan yang membahas bagaimana pelaku komunikasi sebenarnya menyusun pesan untuk mendapatkan tujuannya. 48 Kita lanjutkan bagian ini pada tradisi sosiopsikologis, kita bahas terlebih dahulu teori-teori yang menggunakan model pemilihan strategi dan kemudian bergerak kepada rancangan pesan.

Model Pemilihan Strategi
Perolehan pemenuhan. Meraih pemenuhan dari orang lain adalah salah sate dari tujuan komunikasi. Berusaha mencoba untukmembiarkan orang lain melakukan apa yang seharusnya mereka kerjakar atau ui-auk menghentikan sesuatu yang Anda tidak suka. Pesan perolehan pemenuhan berada di antara area yang paling di cari dalam bidang komunikasi. Program penelitian yang banyak menghasilkan strategi perolehan pemenuhan pertama dari Gerard Marwell dan David Schmitt. Para peneliti telah membekukan enam belas strategi yang biasa di gunakan untuk memperoleh pemenuhan terhadap orang lain sebagaimana yang di kutip pada table

Marwell dan Schmitt menggunakan sebuah metode penukaran teori sebagai dasar untuk model perolehan pemenuhan mereka. Seseorang akan patuh dalam penukaran sesuatu yang disediakan oleh orang lain: jika Anda melakukan apa yang saya mau, maka saya akan memberikan Anda sesuatu sebagai gantinya—harga, persetujuan, uang, bebas dari kewajiban, dan merasa baik, di antara semua hal lainnya. Metode penukaran yang wring digunakan dalam teori sosial menyisakan kesimpulan bahwa manusia bertindak untuk meraih sesuatu dari orang lain sebagai penukaran

Strategi perolehan pemenuhan Maxwell dan Schmitt 
  1. Janji (promising): menjanjikan suatu hadiah untuk pemenuhan
  2. Ancaman (threatening): mengindikasikan bahwa hukuman akan diterapkan bags yang gaga) memenuhi sesuatu
  3. Mengeiahui hasil positif (showing expertise about positive outcomes): menunjukkan seberapa bagus suatu hat yang akan terjadi pads semua yang patuh
  4. Mengetahui hasil negatif (showing expertise about negative outcomes): menunjukkan seberapa buruk hat yang akan terjadi pads semua yang tidak patuh
  5. Menyukal (liking): menunjukkan pertemanan
  6. Tawaran (pregiving): rnemberikan hadiah sebelum mempertanyakan pemenuhan
  7. Penerapan stimulasl rasa tidak suka (applying aversive stimulation): menerapkan hukuman sampai pemenuhan diterima
  8. Meminta bales buds (calling Ina debt): mengatakan bahwa seseorang berutang sesuatu untuk bantuan di mass tale 
  9. Mengarah pads kewajiban moral (making moral menggambarkan pemenuhan sebagai moral balk yang hares dilakukan
  10. Memuaskan perasaan positif (attributing positive feelings): member) tahu orang lain seberapa baik dia dan akan merasa jika ada suatu pemenuhan
  11. Memuaskan perasaan negatif.(attributing negative feelings): members tahu orang lain seberapa buruk dia dan akan merasa jika tidak ada suatu peinenuhan.
  12. Pencitraan positif (positive altercasting): menghubungkan pemenuhan dengan seseorang. dengan kualitas yang baik
  13. Pencitraan negatif (negative altercasting): menghubungkan ficiak adanya pemenuhan dengan seseorang dengan kualitas yang tidak baik
  14. Mendahulukan kepentingan orang lain (seeking altruistic compliance): mencari pemenuhan secara sederhana seperti sebuah kemurahan hati
  15. Menunjukkan penghargaan/imbalan positif (showing positive esteem): mengatakan bahwa orang tersebut akan disukai olen orang lain, terlebih lagi jika dia patch
  16. Menunjukkan akibat/ganjaran negatif (showing negative esteem): mengatakan bahwa orang tersebut akan kurang disukai oleh orang lain, terlebih lagi jika dia tidak patuh. untuk sesuatu hal lain. Model ini berorien pads kekuasaan. Dengan kata lain, mendapatkan pemenuhan dari orang lain jika Anda mempunyai kekuatan yang cukup dalam konteks sumber dan dapat memberikan atau menahan sesuatu yang mereka inginkan.
Salah satu pertanyaan yang paling teoretis tentang taktik perolehan pemenuhan adalah bagaimana mengurangi rentetan semua kemungkinan tersebut untuk sebuah susunan strategi atau dimensi umum yang mudah diatur. Bersama dengan daftar bagaimana seseorang mengajak yang lainnya tanpa memberitahukan lebih banyak daripa da yang Anda ketahui. Sebuah daftar yang lebih pendek akan merealisasikan taktik menjadikan kualitas, fungsi, tujuan, atau sekelompoksusunan lainnya yang akan membantu untuk menjelaskan apa yang sebetulnya manusia penuhi ketika mereka mencoba untuk mengajak orang lain.

Dalam usaha untuk menciptakan sejumlah prinsip tersebut, Marrwell dan Schmitt meminta subjek untuk menerapkan keenam belas hal pads tabel 5.1 dalam situasi perolehan pemenuhan yang beragam. Lima strategi urnuin atau sekelompok taktik, muncul. Hal ini meliputi penghargaan/ rewarding ( contohnya, sebuah janji), hukuman/ punishing (contohnya, ancaman), pengetahuaan/ expertise (seperti yang diperlihatkan oleh pengetahuan tentang hadiah), komitmen umum/ emprsonal commitemen (contohnya meliputi seruan moral, dan komitmen personal/personal commitmen(seperti hutang)

Walaupun karya Marrwell dan Schmitt sangat mendasar, kemampuannya untuk menjelaskan pesan perolehan pemenuhan terbatas dan banyak karya yang telah ditulis untuk memperluas pemahaman kits dari proses ini. Salah satu analisis literatur perolehan pemenuhan yang paling meluas adalah karya Lawrence Wheelerss, Robert Barraclough, dan Robert Stewart yang mengulas serta menyatukan variasi skema perolehan pemenuhan. Para peneliti ini yakin bahwa pesan perolehan pemenuhan digolongkan sesuai dengan jenis kekuasaan yang dipakai oleh pelaku komunikasi ketika berusaha untuk ineraih pemenuhan dari individu lain. Kekuasaan adalah akses untuk cumber yang berpengaruh. Ini adalah sebuah hasil dari persepsi antarpersonal, semenjak manusia mempunyai kuasa seperti yang dirasakan oleh yang lainnya.

Kelompok Wheelers memisahkan tiga jeris kekuasaan umum. Jenis yang pertama adalah kemampuan yang dimiliki untuk memanipulasi akibat (manipulate the consequences) dari rangkaian tindakan tertentu. Para orang tua wring menggunakan kekuasaan ini ketika menghukum dan memberi hadiah kepada anak -anal mereka. jika Anda memberitahu anak Anda bahwa Anda akan memberikan mereka video game jika mereka memperoleh nilai yang baik, maka Anda menggunakan jenis kekuasaan ini.

Jenis kekuasaan -yang kedua adalah kemampuan yang dimiliki untuk menentukan Posisi hubungan (relational position) seseorang dengan orang lain. Di sini, orang yang berkuasa dapat mengidentifikasi elemen-elemen tertentu Sari hubungan yang akan menghasilkan kepatuhan. sebagai contoh, jika kekasih Anda berpikir bahwa Anda tidak menjalani hubungan dengan serius, maka Anda mungkin bisa mendapatkan banyak kerja sama karena mungkin saja is takut Anda akan mengakhiri hubungannya.

Jenis kekuasaan yang ketiga adalah kemampuan yang dimiliki untuk menentukan nilai (define values), kewajiban (obligations), atau keduanya. Di sini, seseorang memiliki kredibilitas untuk memberitahu orang lain norma-norma perilaku apa yang dapat diterima atau perlu. Membalas kebaikan, bersikap baik, clan sensitif terhadap kebutuhan orang lain adalah contohnya. Dalam setiap kasus, seorang pelaku komunikasi menentukan apa yang benar dan baik serta orang lain mematuhinya dengan bersikap sesuai standar ini.

Dalam sebuah situasi mendapatkan kepatuhan , Anda mengakses kekuasaan Anda dan meinilih taktik-taktik yang menggunakan kuasa tersebut. Wheeless dan koleganya menuliskan sejumlah taktik yang berhubungan dengan tiga jenis kekuasaan. Sebagai contoh, kemampuan untuk memengaruhi harapan orang lain dan akibat-akibatnya, dapat membuat Anda untuk menggunakan taktik-taktik, seperti janji, ancaman, dan peringatan. Kemampuan untuk memanipulasi hubungan dapat membuat Anda memilih taktik, seperti mengatakan bahwa Anda menyukai orang lain, menghubungkan penghargaan yang positif atau negatif, terlibat dalam pertimbangan emosional, menyanjung, dan sebagainya. Kategori kekuasaan yang ketiga—menentukan nilai dan kewajiban-dapat membuat Anda menggunakan pertimbangan moral, utang, rasa bersalah, dan teknik-teknik lain yang sama.

Karya sastra tentang memperoleh kepatuhan didominasi oleh sejumlah strategi yang mungkin dapat digunakan oleh manusia, tetapi sebagian besar kajian ini sedikit membantu kita untuk memahami dasar-dasar pemilihan strategi. Teori konstruktivisme berikut akan mengisi lubang ini.

Konstruktivisme.
Konstruktivisme adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Jesse Delia dan koleganya, memiliki pengaruh yang kuat pads bidang komunikasi- 52 Teori tersebut bahwa individu menafsir dan bertindak menurut kategori konseptual yang ada dalam pikiran. Realitas tidak menghadirkan dirinya dalam bentuk kasar, tetapi harus disaring melalui cars seseorang melihat sesuatu.

Konstruktivisme sebagian didasarkan pads teori George Kelly tentang gagasan pribadi yang menyatakan bahwa manusia memahami pengalaman dengan berkelompok serta membedakan kejadian menurut kesamaan dan perbedaannya. 53 Perbedaan yang dirasakan tidak terjadi secara alami, tetapi ditentukan oleh hal-hal yang bertentangan dalam sistem kognitif individu. Pasangan yang bertentangan, seperti tinggi/pendek, panas/dingin, dan hitam/putih, yang digunakan untuk memahami kejadian dan banyak hal, disebut gagasan pribadi. Gagasan ini merupakan sumber nama dari teori Kelly—teori gagasan pribadi.

Sistem kognitif seseorang terdiri dari 1 banyak perbedaan. Dengan memisahkan pengalaman ke dalam kategori-kategori, individu memberinya pemaknaan. Sebagai contoh, Anda mungkin melihat ibu Anda sebagai seseorang yang tinggi dan ayah Anda sebagai seseorang yang pendek, kopi itu pan as dan susu itu dingin, jaket favorit Anda berwarna hitam dan topi favorit Anda putih. Gagasan disusun ke dalam skema interpretif yang mengidentifikasi sesuatu dan menernpatkan sebuah objek dalam sebuah kategori. Dengan skeima interpretif, kita memahami sebuah kejadian dengan menempatkannya dalam sebuah kategori yang lebih besar.

Skema interpretif berkembang seiring perkembangan Anda, dengan bergerak dari sesuatu yang re!atif sederhana dan umum ke sesuatu yang relatif kompleks dan khusus. Jade, anak-anak yang masih sangat muda memiliki sistem gagasan yang sederhana, sedangkan sebagian besar orang dewasa memiliki gagasan yang jauh lebih kompleks. Ketika Anda muds, misalnya, Anda mungkin membagi semua orang ke dalam dua jenis: besar dan kecil. Sebaliknya, sekarang Anda memiliki jumlah gagasan besar untuk membedakan orang-orang yang berbeda. Selain itu, bagian-bagian yang berbeda dari sistem gagasan Anda berbeda dalam kerumitannya, sehingga Anda dapat memiliki pemikiran yang lugs tentang musik, tetapi gagasan yang sederhana tentang hubungan internasional.

Oleh karena kerumitan kognitif memainkan sebuah peran yang penting dalam komunikasi, konsep ini merupakan sebuah aliran utama dari konstruktivisme.54 Kerumitan atau kesederhanaan dalam sistem merupakan sebuah fungsi jumlah relatif gagasan dan tingkatan berbeda yang dapat anda buat. Anda tidak memiliki tingkatan kerumitan kognitif yang tetap, tetapi berfikir pada tingkatan pengalaman yang berbeda pada topic yang berbeda. Jumlah gagasan yang anda gunakan pada sebuah topik tertentu disebut diferensiasi kognitif. Orang-orang yang pintar secara kognitif dapat membuat lebih banyak perbedaan dari pada orang-orange yang sederhana secara kognitil. Banyak dari kita yang pergi ke akuntan pajak setiap tahun karena kita tidak memiliki kerumitan kognitif yang cukup dalam hal ini.

Delia dan koleganya telah menunjukkan bahwa pesan-pesan berbeda menurut kerumitannya. Pesan yang sederhana hanya menyampaikan satu tujuan, pesan yang rumit membagi tujuan dan menghadapinya secara bergantian serta pesan yang paling canggih sebenarnya menggabunckan beberapa tujuan dalam satu pesan. 55 Kita sering mencoba menyelesaikan lebih dari satu hal dengan satu tindakan dan pesan-pesan kita berbeda dalam tingkatan di mana mereka dapat meraih tujuan-­tujuan berganda, kadang-kadang bertentangan secara simuitan. Diferensiasi kognitif juga memengaruhi seberapa rumit sebuah pesan.

Selanjutnya, pesan-pesan persuasif yang sangat sederhana hanya menyampaikan tujuan Anda sender tanpa mempertimbangkan kebutuhan orange lain, sedangkan pesan-pesan persuasif yang lebih adaptif din kompleks dirancang untuk memenuhi kebutuhan Anda dan kebutuhan orange lain. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengubah perilaku seseorang‑mungkin untuk berhenti merokok—maka Anda mungkin ingin melakukannya dengan cara yang dapat membantu orang lain menyelamatkan mukanya. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk setidaknya mencapai dua tujuan dengan pesan yang sama Menyampaikan sebuah pesan untuk tidak merokok dan melindungi ego orang lain. Pesan yang sederhana tidak bisa melakukan hal ini, tetapi pesan yang iebih kompleks dapat ligunakan dengan tepat untuk tujuan ini. Ahli ,konstruktivis menemukan bahwa kecenderungan untuk membantu orange lain menyelamatkan muka berhubungan langsung dengan kerurnitan kognitif.

Gagasan interpersonal sangat penting karena mereka memandu bagaimana kita memahami orang lain. Setiap individu berbeda dalam kerumitan cara mereka memanclang orang lebih. Jika Anda sederhana secara kognitif, makaanda akan cenderung untuk meniru orang lain, sedangkan anda memiliki lebih banyak iferensiasi kognitif, maka Anda akan membuat perbedaan yang lebih sensitif dan lebih halus. secara umum, kerumitan kognitif menghasilkan pemahaman yang baik untuk membingkai pesan-pesan agar dapat dipahami oleh orang lain. Kemampuan ini yang disebut pengambilan sudut pandang, sepertinya menghasilkan argumen dan seruan yang lebih rumit.56 meyesuaikan komunikasi seseorang dengan orang lain disebut dengan komunikasi tentang orang dan manusia berbeda dalam penggunaan pesan-pesan mereka.

Konstruktivisme mengenali bahwa gagasan memiliki asat mula sosial dan dipelajari melalui interaksi dengan orang lain. Selanjutnya, budaya terlihat sangat penting dalam menentukan makna dari kejadian. Kebudayaan dapat memengaruhi cara-cara tujuan komunikasi ditetapkan, bagaimana tujuan dicapai, seperti jenis-jenis gagasan yang digunakan dalam skema kognitif.

Pengumpulan kepatuhan adalah salah dari beberapa jenis komunikasi yang telah diteliti dari sebuah sudut pandang yang terpusat pada orang. Pesan persuasif berkisar dari yang palin sedikit hingga yang paling terpusat pada orang. Pada tingkatan yang paling sederhana, misalnya, yang

seseorang dapat mencoba untuk mencapai satu tujuan kepatuhan dengan memberi perintah atau ancaman. Pada tingkat yang lebih kompleks, seseorang juga dapat mencoba membantu orang lain memahami kenapa kepatuhan itu penting dengan memberikan alasan-alasan untuk patuh. Pada sebuah tingkat kerumitan yang jauh lebih tinggi, seorang pelaku komunikasi dapal mencoba untuk mendapatkan simpati dengan, membangun empati atau pemahaman terhadaf sebuah situasi. Ketika pecan seseorang menjadi lebih kompleks, mereka perlu menggunakar lebih banyak tujuan dan lebih terpusat pada orang.

Pesan-pesan yang menghibur juga telah diteliti dari sudut Pandang seorang ahli konstruktivis Manusia mencoba untuk memberikan dukungan social bagi orang lain dalam berbagai cars dan beberapa metode ini lebih canggih dari yang lain. Penelitian tentang pesan-pesan yang menghibur secara umum mendukung pandangan bahwa individu yang lebih kompleks secara kognitif menghasilkan pesan yang lebih canggih dari pada individu yang kurang kompleks, bahwa pesan-­pesan yang canggih lebih terpusat pada orang daripada pesan yang kurang canggih, dan bahwa semakin canggih pesannya maka semakin efektif dalam memberikan kenyamanan daripada pesan yang kurang canggih.

Sebagai contoh dari komunikasi yang berpusat pada orang, pikirkan kajian Susan Kline dan Janet Ceropski tentang komunikasi antara dokter dan pasien. 60 Kajian ini melibatkan 46 siswa kedokteran yang menyelesaikan berbagai tes, ikut Berta dalam wawancara dengan pasien yang direkam, dan menulis pernyataan mengenai apa yang mereka anggap sebagai tuiuan wawancara m edis. Hasil wawancara kemudian diuji oleh para peneliti dan dibagi menurut seberapa terpusatnya mereka.

Pesan-pesan yang digunakan oleh para. siswa kedokteran diketahui lebih kompleks daripada pesan-pesan yang tidak memiliki kualitas ini. Para peneliti mendapati bahwa banyak, tetapi tidak semua, siswa kedokteran terpusat pada prang ketika mereka berbicara dengan pasien. Beberapa, misalnya, menjelaskan kenapa perlu untuk mengikuti petunjuk. Pesan yang lain nampaknya dapat menangani kesulitan pasien dengan baik dengan mengakui perasaan dan bukan menyangkalnya, membantu pasien memahami ketidaknyamanannya, dan memberikan nasihat. Banyak juga yang menggunakan cara tersebut untuk mengumpulkan informasi. Siswa-siswa ini menanyakan pertanyaan yang lebih mendalam dan mereka memberi pasien waktu yang lebih banyak untuk menceritakan kisah mereka. Penelitian ini menegaskan bahwa mereka yang menggunakan strategi yang terpusat pads orang memiliki skema kognitif yang lebih kompleks untuk memahami orang lain serta lebih mampu untuk mengambil sudut pandang dan berempati pads pasien mereka.

Hama canggihnya, konstruktivisme pada dasarnya masih merupakan sebuah teori pemilihan strategi. Prosedur penelitian konstruktifis biasanya meminta subjek untuk memilih jenis-jenis pesan yang berbeda dan membaginya menurut kategori-kategori strategi. teori berikut menerapkan gagasan pemilihan strategi ini pada suatu aspek tertentu dalam kehidupan sosial.

Teori Kesopanan. Seperti yang ditunjukkan oleh konstruktivisme, kita sering kali mencoba untuk menyelesaikan beberapa hal sekaligus, dan kesopanan atau melindungi muka orang lain, sering kali merupakan salah satu tujuan yang ingin kita capai. Perlakuan sosiopsikologis yang paling terkenal tentang kesopanan .dan wajah adalah karya dari Penelope Brown dan Stephen Levinson. 61 Teori ini menyatakan bahwa. Dalam kehidupan sehari-hari kits merancang pesan­pesan yang mefindungi muka.orang lain dan mencapai tujuan yang lain juga.

Brown dan Levinson yakin bahwa kesopanan sering kali juga sebuah tujuan karena hal ini merupakan sebuah nilai universal budaya. Kebudayaan-kebudayaar, yang berbeda memiliki tingkat kesopanan yang berbeda dan cara-­cara untuk sopan yang berbeda, tetapi semua manusia memiliki kebutuhan untuk dihargai dan dilindungi, yang disebut oleh para peneliti ini dengan kebutuhan wajah. Wajah positif adalah keinginan untuk dihargai dan diakui, untuk disukai dan dihormati. Kesopanan positif dirancang untuk memenuhi keinginan-keinginan ini. Menunjukkan perhatian, memberi pujian, dan menggunakan bentuk penyampaian yang terhormat adalah contohnya. 'Wajah negatif adalah keinginan untak bebas dari gangguan atau kekacauan, sedangkan kesopanan negatif dirancang untuk melindungi orang lain ketika kebutuhan wajah negatif terancam. Mengakui bahwa Anda mengesankan ketika membuat sebuah permintaan merupakan sebuah contoh yang umum: "Maaf saja mengganggu Anda, tetapi bisakah Anda memberitahu di many bank terdekat?"

Kesopanan sangat penting ketika kita harus mengancam wajah orang Iain, yang sering terjadi dalam hubungan kita dengan orang lain. Kita memelakukan tindakan mengancam wajah (face threats acts—PTA) ketika kita bersikap dalam cara yang berpotensi gagal dalam memenuhi kebutuhan wajah yang positif atau negatif. Pengancaman bukan wajah adalah sesuatu yang normal clan bukan suatu masalah, tetapi harus ditargani dengan :ara-cara tertentu untuk mengurangi timbulnya masalah yang mungkin terjadi. Ada banyak cara untuk menangani FTA dan kita tidal seialu menanganinya dengan cara yang sama. Apakah kita menyampaikan sebuah ETA, bagaimana kita melakukanny, dan bentuk kesopanan apa yang digunakan, bergantung pada berbagai factor digunakan, FTA mengambil lima bentuk. Kita dapat menyampaikan FTA dengan terns terang itau secara langsung, tanpa tinclakan sopan; (2) rnenyampaikan FTA bersamaan dengan beberapa bentuk kesopanan positif; (3) menyampaikan PTA bersamaan dengan beberapa bentuk kesopanan negatif; (4) menyampaikan FTA secara tidak langsung, tidak diumumkan; atau (5) sama sekali tidak menyampaikan FTA. Kelima pilihan ini disusun berurutan dari yang paling tidak mengancam wajah.

Anggaplah Anda ingin mengajak pengajar Anda untuk mempertimbangkan kembali niiai ujian. Ini merupakan sebuah masalah wajah bagi pengajar karena pengajar telah mengumumkan nilai Anda dan mungkin tidak cukup bagi Anda. Bagaimana Anda akan melakukannya? Salah satu pendekatannya adalah menyampaikan FTA secara Ian-sung, "Saga minta Anda untuk mempertimbangkan kembali nilai saya." Anda

Anggaplah Anda ingin mengajak pengajar Anda untuk mempertimbangkan kembali nilai ujian. Ini merupakan sebuah masalah wajah bagi pengajar karena pengajar telah mengumumkan nilai Anda dan mungkin tidak cukup bagi Anda. Bagaimana Anda akan melakukannya? Salah situ pendekatannya adalah menyampaikan ETA secara langsung, "Saya minta Anda untuk mempertimbangkan kembali nilai saya." Anda mungkin tidak akan memilih Dendekatan ini karma pendekatan ini tidak akan sopan. Sebuah pedekatan yang tidak terlalu mengancam adalah menggabungkan permohonan dengan -sesuatu seperti: "Saya akan sangat menghargainya jika Anda mau melihat niiai sayaa lagi. Siswa-siswa yang lain mengatakan bahwo Anda balk dalam hal ini " Di Rini, kita memiliki sebuah .permohonan (FTA) yang digabungkan dengan sebuah pujian.

Pendekatan yang jauh lebih tidak mengancam adalah deagan menggabungkan ETA dengar kesopanan negating: "Saga sangat minta maaf Saya tahu Anda sangat sibuk, tetapi bisakah saga minty waktu Anda sebentar? Saya akan sangat mengharga jika Ada mau memperhatikan nilai saya lagi Ingatlah bahwa pesan ini memeriuhi kebutuhar wajah negatif dengan mengakui dan memintz maaf atas gangguannya. Nomor 4 terbilang cukup menarik dan kompleks. Sebuah FTA "yang tidal diumumkan adalah salah satu yang bersifat tidal langsung dan ambigu, yang memungkinkan An& untuk menyangknl bahwa pernyataan Anda adalat sebuah FTA. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin meminjam mobil teman Anda dengan mengatakan, "Saya bingung bagaimana caranya saya ke kota siang ini untuk mengambil cucian saya?" Anda berharap teman Anda akan tabu dan berkata, "Oh, kanapa tidak pakai mobilku saja?" Namun, jika teman Anda mengatalcan, "Baiklah, tetapi kamu tidak -boleh menggunakan mobil ," Anda selalu dapat menjawab, "Oh, saya tidak ingin meminjam." Dalam memohon agar pengajar Anda mempertimbangkan kembali nilai Anda, Anda mungkin mengatakan sesuatu seperti, "Ya Tuhan, saya tidak menyangka. akan, mendapatkan nilai ini dalam ujian." Anda berharap ia akan menjawab,"Baiklah, kenapa saga tidak membacanya lagi?"—tetapi Mika is menatap Anda dengan menyenangkan, Anda selalu bisa menyangkal bahwa Anda memohon sebuah pertimbangan ulang.

Menurut Brown dan Levinson, strategi­strategi Diana yang akan kits gunakan bergantung pada sebuah rumus sederhana: Wx = D(S,H) + P(H,S) + Rx. Rumus ini berarti bahwa jumlah usaha (W) yang dilakukan seseorang bergantung pada jarak sosial (D) di antara pembicara (S) dan pendengar (H), ditambahkan dengan kekuasaan (P) pendengar atas pembicara, ditambahkan risiko (R) menyakiti orang lain.

Mari kita pikirkan dua contoh berikut. Bayangkan Anda ingin meminta sebuah bantuan yang sederhana dan tidak mengancam dari saudara laki-laki Anda—untuk menurunyan Ada di mal Anda dan saudara laki-laki Anda memiliki status yang sama—ia tidak memiliki kekuasan khusus. atas Anda dan permintaannya tidak mengancam. Anda mungkin akan sedikit berusaha untuk sopan. Sebaliknya, anggaplah Anda ingin meminjam uang dari orangtua Anda Oleh karena Anda menganggap orang tua Anda memiliki status yang lebih tinggi daripada Anda, dan mereka memiliki kekuasaan yang besar atas keuangan Anda, mungkin Anda akan cukup sopan dalam permintaan Anda.

Tentu saja ada beragam tingkatan kesopanan antara perbedaan ini. Salah satu variabel dapat menghalangi variabel lainnya. Sebagai contoh, mungkin ada sedikit jarak sosial, tetapi ada sedikit perbedaan kekuasaan. Mungkin jarak dan kekuasaan tidak terlalu berpengaruh karena FTA sangat kecil. Setiap teori dalam bagian ini melihat pada strategi pesan yang kita pilih untuk keadaan yang berbeda. Kelompok teori selanjutnya melihat pada bagaimana kita sebenarnya merancang pesan.

Model Penyusunan Pesan
Seperti yang kita lihat pada bagian sebelumnya, model pemilihan strategi -menganggap bahwa pelaku komunikasi memilih strategi untuk mencapai tujuan komunikasi mereka. Sebaliknya, teori-teori tcntang penyusunan pesan menggambarkan sebuah skenario yang lebih kompleks, di mans pelaku komunikasi benar-benar menyusun pesan yang sesuai dengan maksud-maksud mereka dalam situasi yang mereka hadapi. Perbedaannya sama seperti antara memilih sebuah rumah dari bangunan lima lantai clan sebuah rumah rancangan sendiri untuk meinenuhi kebutuhan tertentu keluarga Anda. Seperti rumah yang dirancang secara khusus, bentuk pesan menyesuaikan fungsinya. Di sini kita melihat pada tiga teori dalam tradisi ini. 

Teori Perencanaan. Sebuah teori terkemuka tentang perencanaan dalam bidang komunikasi dihasilkan oleh Charles Berger untuk menjelaskan 
Dari Sumbenya ...

Teori perencanaan dikembangkan sebagai jawaban atas gagasan bahwa komunikasi merupakan proses mencapai tujuan. Manusia tidak terlibat dalam kegiatan komunikasi hanya karena mereka memang melakukannya; mereka berkomunikasi untuk memenuhi tujuan. Rencana-rencana kognitif memberikan panduan yang penting dalam menyusun dan menyebarkan pecan-pecan untuk menclapa tujuan. Rencana pecan yang canggung memungkinkan pelaku komunikasi mencapai tujuan mereka dengan lebih banyak dan lebih efisien; sehingga kompetensi komunikasi sangat bergantung pada kualitas rencana pesan individual.

—Charles R. Berger
proses yang dilalui individu dalam merencanakan perilaku komunikasi mereka. Kajian tentang perencanaan merupakan scbuah hiasan dari ilmu kognitif Bertapara psikolog telah memerlakukan banyak pernikiran dan penelitian pada subjek ini. menghubungkan perencanaan kognitif dengan perilaku komunikasi, bagaimanapun, tidak dianggap sebagai sebuah tindakan. Selain itu, penehtian dan teori Berger membantu kita untuk menutup celah ini.

Berger menulis bahwa rencana-rencana darl perilaku komunikasi adalah "representasi kognitif hierarki dari rangkaian tindakan mencapai tujuan. "63 Dengan kata lain, rencana-rencana merupakan gambaran mental dari langkah­langkah yang akan diambil seseorang untuk memenuhi sebuah tujuan. Semuanya disebut hierarki karena tindakan-tindakan tertentu diperlukan untuk menyusun segala sesuatunya, sehingga tindakan-tindakan lain akan dapat diambil. Olch karena itu, perencanaan adalah proses rencana-rencana tindakan. Perencanaan pecan merupakan perhatian utama karena komunikasi sangat penting dalam meraih tujuan. Jika Anda ingin berhasil dalam sebuah kelas, maka Anda mungkin berbicara kep4da siswa lain, teman, dan bahkan pengajar untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Tugas-tugas Anda akan disusun dengan hati-hati untuk memenuhi persyaratannya dan Ada akan berpikir secara sadar mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya

Di antara banyaknya tujuan yang kita coba raih setiap hari, dari rencana untuk makan hingga tempat-tempat yang ingin kita tujuan sosial (social goals) sangatlah penting. Fleh karena Akita makhluk sosial, orang lain penting dalam kehidupan kita, dan kita bertujuan untuk memengaruhi orang lain dalam berbagai cara. Kita dapat mencapai banyak tujuan dengan berkomunikasi dalam cara tertentu, tetapi komunikasi sangat sentral dalam mencapai tujuan social. Memahami sesuatu tentang bagaimana kita berencana mencapai tujuan tersebut merupakan tujuan penting penelitian. Mempelajari perilaku tujuan bukanlah tugas yang mudah. Bagi seseorang, tujuan cenderung merupakan sesuatu yang kompleks. Tujuan sepertinya disusun dalam suatu hierarki dan mencapai tujuan tertentu terlebih dahulu memungkinkan untuk mencapai tujuan lainnya. Sebagai contoh, Anda mungkin mendapati orang lain sangat menarik dan ingin mengenal orang ini, tetapi Anda mungkin harus mencapal beberapa tujuan lain terlebih dahulu seperti mencari cara untuk memulai percakapan dengan orang ini.

Banyak dari tujuan kita yang sebenarnya merupakan bagian dari proses perencanaan itu sendiri. leta-tujuan (meta-goals) ini memandu rencana-rencana yang kita buat. Sebagai contoh, kita biasanya ingin membuat perencanaan dalam cara yang paling mudah, menjadikan efisiensi sebuah meta-tujuan yang penting (itulah sebabnya mengapa kita tidak menemukan lagi kemudi setiap kali kita mengemudi.) Kita ingin bersikap dalam cara sosial yang tepat, sehingga ketepatan adalah meta-tujuan yang lain. Namun, sepertiga dari meta-tujuan bisa jadi adalah kesopanan, kita ingin Sopan dalam proses pencapaian tujuan komunikasi kita.

Kita sering kali mengandalkan rencana­rencana yang diawetkan (canned plans) yang kita gunakan sebelumnya agar perencanaan kita efisien. Rencana-rencana tersebut disimpan dalam ingatan jangka panjang (long-term memory) dan kita mengandalkannya ketika kita membutuhkannya. Oleh karena Anda telah memulai banyak percakapan dalam hidup Anda, Anda tahu bagaimana memulai sesuatu tanpa brtfikir terlalu banyak banyak, mengenai hal trsebut dan Anda mengandalkan metode yang sama yang selalu Anda gunakan. Namun, rencana-rencana yang diawetkan tidak selalu berhasil atau kadang gagall. Atau, tujuannya a adalah sesuatu Lang baru dan rumit Berta membutuhkan pemilciran yang segar.

Katakanlah anda membutuhkan sebuah pinjaman yang besar dan Anda berpikir bisa mendapatkan uangnya dari seorang kerabat dekat—katakanlah, bibi Anda. Anda belum pernah melakukan hal ini sebelumnya dan sebenarnya tidak tabu bagaimana cars mendekatinya. Di sini Anda harus memasukkan sebuah rencana bare dalam ingatan keria (working memory) Anda Ingatan kerja merupakan sebuah tempat di mane Anda dapat menggunakan bagian-bagian dari rencana lama, pengetahuan, dan pemikiran kreatif untuk menghasilkan sebuah cara untuk mendekat masalahnya.

Kekuatan tujuan memengaruhi seberapa kompleksnya rencana kita. Mika Anda sangat menginginkan sesuatu, maka Anda mungkin akan berusaha keras dan menghasilkan sebuah rencana yang terperinci. Jika Anda benar-benar membutuhkan pinjamannya, maka Anda mungkin akan menjalankan rencana tersebut dengan hati­hati. Tentu saja, kompleksitas rencana Anda juga bergantung pada seberapa banyak pengetahuan yang Ada. miliki mengenai pinjaman dan jugs bibi Anda, serta pengetahuan Anda tentang persuasi. Berger mengartikan informasi mengenai topic ini (misalnya, pinjaman dan kerabat) sebagai pengetahuan dalam bidangkhusus (specific domain knowledge) dan informasi mengenai bagaimana berkomunikasi (misaInya, membujuk orang) sebagai pengetahuan dalam bidang umum (general domain knowledge).

Teori Berger memperkirakan bahwa semakin banyak yang Anda tahu (khusus dan umum), akan semakin kompleks rencana Anda. Dengan demikian, jika Anda memiliki banyak motivasi dan pengetahuan, maka Anda akan menciptakan rencana yang lebih kompleks serta jika motivasi dan pengetahuan Anda rendah, maka rencana Anda mungkin tidak akan berkembang. Namun, biasanya ada batasan-batasan pads seberapa kompleksnya sebuah rencana. Dalam komunikasi interpersonal, hal ini sangat mungkin terjadi karena efisiensi meta-tujuan dan ketepatan scsial. Anda tidak bisa melakukan sesuatu yang Anda sukai begitu saja karena adanya usaha yang dibutuhkan dan karena beberapa tindakan tidak tepat secara sosial. Sebagai contoh, Anda mungkin tidak akan membuat sebuah rencana dengan nilai 100 untuk memperoleh uang dari bibi Anda karena hal tersebut akan mernbutuhkan banyak usaha dan tentunva Anda tidak akan memasukkan strategi yang tidak depat diterima secara sosial dengan menghinanya untuk mendapatkan pinjamannya.

Apa yang terjadi jika usaha Anda untuk meraih sebuah tujuan terhalangi? jika tujuannya penting, maka Anda mungkin akan tetap melakukannya, tetapi mungkin Anda akan mencoba sebuah strategi yang berbeda. Sebuah rangkaian tindakan mungkin dibutuhkan untuk mencoba tindakan tertentu yang berbeda yang disebut Berger sebagai Perubahan hierarki rencana, tingkat rendah (low­!evel plan hierarchy alterations) atau Anda dapat menyesuaikan tindakan-tindakan yang lebih umum (perubahan abstrak). Manusia centering membuat penyesuaian dengan tingkatan yang lebih rendah terlebih dahulu. Sebagai contort, katakanlah Anda memutuskan untuk memulai pembicaraan engan subjek pinjaman engan hanya menyebutkan bahwa biaya kuliah Andn kurang. Anggaplah bibi Anda menjawab, "Nak, pasti kamu Senang karena memiliki pekerjaan dengan bayaran tinggi musim pan=es lalu!" Anda tidak mendapatkan reaksi yang Anda harapkan, sehingga Anda mencoba cara lain, misalnya, Benar, dan hal itu sangat membantu, tetapi buku-buku kuliah saya sangat mahal serta uang saya apartemen saya juga demikian." Ini merupakan contoh perubahan tingkat rendah.

Walaupun, kadang-kadang situasi membutuhkan perubahan strategi dari tingkatan ang lebih tinggi. Sebagai contoh, Mika bibi Anda mengatakan, "Ya, uang dapat memecahkan masalah. Semua aset saga terikat dalam sebuah investasi besar saat ini dan saga sendiri juga memiliki sedikit masalah pemasukan," Anda mungkin akan mempertimbangkan kembali apa yang Anda coba untuk mencapainya. Dari pada mengatakan pinjamannya sekarang, Anda dapat sedikit mengubah tujuan Anda dan memutuskan untuk menuggu selarna beberapa minggu untuk meminjam kepada orang lain. Teori Berger menyatakan bahwa apakah Anda membuat penyesuaian tingkat rendah ataupun tingkat tinggi, bergantung sepenuhnya pads seberapa termotivasinya Anda untuk mencapai tujuan tersebut. Mika tujuan sangat penting, maka Anda centering akan membuat penyesuaian tingkat tinggi dan Anda jug akan melakukannya lebih cepat dibandingkan jika motivasi Anda rendah.

Perencanaan dan pencapaian tujuan sangat berhubungan dengan emosi kita.64 Jika tujuan kita terhalangi, maka kita cenderung bereaksi negatif. Sebaliknya, jika rencana kita berhasil, maka Akita sering kali merasa terangkat. Perasaan­perasaan negatif yang kita salami ketika kita gagal mercapai sebuah tujuan, bergantung pada seberapa pentingnya tujuan tersebut. Perasaan-perasaan tersebut sebagian jugs ditentuKan olch seberapa keras kita berusaha untuk mencapainya dan seberapa dekat kita pada tujuan yang sebcnarnya kita dapatkan. Jika Anda telah berusaha dengan sangat keras untuk mendapatkan pinjaman dari bibi Anda dan is membuat Anda merasa sangat optimis bahwa Anda akan mendapatkannya, maka Anda akan sangat kesal jika jawaban akhirnya adalah, "Maaf tetapi. tidak bisa."

Berger mengatakan bahwa ketepatan sosial merupakan sebuah meta tujuan yang penting. Kita biasanya bertindak dalam cara-cara yang tepat secara sosial, tetapi ada beberapa. pengecualian. Oleh karena emosi negatif yang sering kita rasakan ketika tujuannya terhalangi, kita sering kali bertindak dalam cara-cara yang tidak dapat diterima secara sosial ketika hal ini terjadi. Hal ini sangat benar jika tujuan penting kita sell terhalangi. Kadang-kadang ada hal lain juga yang terjadi: kita terus berusaha mencapai tujuan, tetapi karena putus asa, kita cenderung menggunakan rencana yang lebih mudah dan lebih mudah lagi. Sebagai contoh, jika Anda terus berusaha menunjukkan kepada pacar Anda bahwa Anda mencintainya, tetapi nampaknya is tidak pernah menjawabnya, Anda dapat langsung mengatakannya, "Aku mencintaimu" 

Bahkan, jika Akita mencoba untuk mempertahankan sebuah rencana yang kompleks, Akita mungkin merasa bimbang dan memiliki masalah dalam menggunakan rencana tersebut. Kemudahan dalam kita mengikuti sebuah rencana disebut ketidakstabilan tindakan serta manusia menemukan bahwa kadang-kadang merely memilili ketidak stabilan yang besar dan kadang­kadang tidak. Semakin kompleks sebuah rencana dan semakin kita merasa emosional, semakin kecil Perubahan tindakan kits. Sebagian contoh,­dalam sebuah percobaan yang dilakukan oleh Berger dan para koleganya, subjek diminta untuk memberikan argumen kepada orang lain yang mendukung posisi mereka dalam sebuah masalah kontroversial kampus.65 Sebagian subjek tidak diberikan waktu untuk merencanakan argumen mereka dan yang lainnya diberikan waktu perencanaan serta diminta untuk mempersiapkan rencana-rencana pengganti juga.

Orang yang mendapatkan argumen dari subjek sebenarnya merupakan seorang sekutu peneliti dan diperintahkan untuk menolak semua argumen sehingga menghalangi subjek tersebut. Peneliti selanjutnya menghitung jumlah gangguan dalam pembicaraan subjek sebagai pengukur ketidakstabilan. Subjek yang harus mengembangkan rencana-rencana pengganti secara umum lebih stabil, daripada mereka yang tidak mengembangkannya. Hasilnya mungkin disebabkan oleh fakta bahwa kelompok ini harus menemukan rencana-rencana yang lebih kompleks. Dengan demikian, bagaimana melakukan pendekatan pads sebuah pesan bisa menjadi urusan yang rumit. Hal ini akan dipengaruhi oleh logika yang kits gunakan, seperti yang ditunjukkan oleh teori berikut.

Logika Penyusunan Pesan. Barbara O'Keefe memulai karyanya sebagai seorang kontruksivis, tetapi telah mengembangkan orientasi teoretis untuk menggabungkan sebuah model penyusunan pesan. Tesisnya adalah bahwa manusia berpikir dengan cars yang berbeda tentang komunikasi dan pesan serta mereka menggunakan logika yang berbeda dalam memutuskan apa yang akan dilkatakan kepada orang lain dalam sebuah situasi. la menggunakan istiliah glogika pertyusunan pesan (message-design logic) untuk menjelaskan proses pemikiran di balik pesan yang kits ciptakan.66

O'Keefe menggaris bawahi tiga logika penyusunan pesan yang mungkin mencakup dari orang yang kurang memusatkan diri hingga orang yang paling memusatkan dire. Apa yang O'Keefe sebut sebagai logika ekspresif adalah komunikasi untuk pengungkapan perasaan dan- pemikiran sender. Pesan-pesan dalam cars ini bersifat terbuka dan reaktif, dengan ,adanya sedikit perhatian pada kebutuhan atau keinginan orang lain. Dalam hal ini, logika ekspresif terpusat pada diri sendiri, tetapi bukanlah orang lain atau terpusat pada seseorang (person centered) dalam bahasa konstruktivisme. Sebuah contoh pesan yang berasal dari logika ini Lisa jadi sebuah respons marsh terhadap seorang teman yang lupa membeli tiket untuk menonton sebuah konser. 

Logika conventional (rhetorical logic) memandang komunikasi sebagai sebuah permainan yang dimainkan dengan peraturan berikut. Di sini, komunikasi adalah sebuah cara pengungkapan diri yang berjalan sesuai dengan aturan-aturan dan norms-norms yang diterima, termasuk hak dan kewajiban setiap orang yang terlibat. Logika ini bertujuan untuk menyusun pesan-pesan yang sopan, tepat, dan didasarkan pads aturan-aturan yang diketahui setiap orang. 5ebagai contoh, dalam situasi tiket, Anda dapat mengingatkan orang lain bahwa mereka mem ili ki tanggung jawab dan mereka telah setuju untukmendapatkan tiketnya.

Bentuk ketiga yang dipaparkan oleh O'Keefe logika retoris -memandang Sebagai sebuah Kara perubahan aturan melalui negosiasi. Pesan-pesan yang sitsusun dengan logika ini cenderung luwes, berwawasan, dan terpusat pada seseorang. Mereka cenderung mengerangkakan kembali situasi, sehingga tujuan yang beragam tersebut—termasuk persuasi dan kesopanan bergabung dalam sebuah kesatuan yang kuat. sebuah contoh akan menyatakan dengan sopan cara-cara di mana teman Ada dapat memecahkan masalah tiket konser ini.

O'Keefe memperhatikan bahwa dalam situasi tertentu, pesan-pesan cenderung samba, tetapi pada situasi lain, mereka berbeda. Sebagai contoh, jika knda merninta 10 orang Leman untuk menjelaskan ipartemen mereka, mereka akan menjelaskannya dengan cara yang sama. Sebalilcnya, jika Anda rneminta mereka untuk mengevaluasi hasil kerja pada sebuah proyek tim, maka mereka mungkin ikan melakukannya dengan cara yang berbeda. contoh ini menggambarkan perbedaan pesan :message diversity). Dalam beberapa situasi, ada ;edikit perbedaan dan dalam situasi lainnya ada lebih banyan berbedaan. jika tujuan komunikasi cukup sederhana dan menghadapinya bukanlah sebuah masalah, maka setiap logika penyusunan akan menghasilkan bentuk pesan yang sama. Sebalilcnya, jika tujuannya banyak dan kompleks serta menghadapirlya adalah sebuah adalah, maka logika penyusunan yang berbedaan akan menghasilkan bentuk pesan yang berbeda.

Teori-teori yang dibahas dalam bagian ini yang memberitahu kita bagaimana pesan terbentuk, tetapi tidak banyak mengatakan bagaimana pesann diterima atau dipahami. Teori berikut, sekarang merupakan karya klasik dalam bidangnya, menyampaikan masalah ini.

Teori Pengartian secara Semantik
Penafsiran adaiah sebuah istilah untuk bagaimana kita memahami pengalaman kita. Charles Osgood, seorang psikolog social terkemuka pada tahun 1960-an, mengembangkan salah satu teori yang paling berpengaruh tentang makna. Pada masa itu, psikologi didominasi oleh ilmu perilaku, tetapi pendekatan kognitif baru saja mulai populer; teorinya sebenarnya memiliki dasar di kedua tradisi tersebut. Teori Osgood berhubungan dengan cara-cara mempelajari makna dan makna tersebut berhubungan dengan bagaimana mana pemikiran dan perilaku.68 Sekarang dianggap sebagai sebuah karya, teori Oisgood adalah sebuah tempat yang berguna untuk. mulai berpikir tentang bagaimana lawan bicara memahami pesan.

Mari kita mulai dengan sebuah contort sederhana dan lihat bagairnana Osgood bekerja dengan contoh tersebut. Asosiasi apa yang Anda miliki untuk kata terbang? Mungkin Ada melihat terbang sebagai suatu cars bepergian yang menyenangkan dan efisien atau mungkin Anda melihatnya sebagai sesuatu yang berat, berbahaya, dan menakutkan. Apa pun asosiasi Anda, itu adalah konotasi Anda terhadap istilah tersebut. Teori Osgood mencoba untuk menjelaskan konotasi ini dan darimana konotasi tersebut berasal. Dengan kata lain, teori ini membantu kits melihat bagaimana pesan-pesan dipaharni.

Teori Osgood memulai dengan bagaimana individu belajar-bahwa kits memberi respons terhadap rangsangan dalam lingkungan, membentuk sebuah huburgan rangsangan­respons (R-R). Osgood yakin bahwa asosiasi R-R yang dipelajari ini bertanggungjawab dalam pembentukan makna, yang nierupakan sebuah respons mental yang internal terhadap rangsangan. Ketika Anda melihat sebuah pesawat terbang, mendengar kata terbang dibicarakan dalam sebuah percakapan, atau berpikir tentang terbang, maka akan muncul sebuah asosiasi internal dalam pikiran Anda untuk kata terbatig clan asosiasi ini mends sari pemaknaan Anda untuk konsep-konsep tersebut.

Oleh sebab situ, pemaknaan Anda berada di antara rangsangan fisik—terbang—dan respons perilaku Anda terhadap rangsangan tersebut. Dengan kata lain, bagaimana Anda merespons ditengahi oleh representasi internal dalam pikiran Anda. Rangsangan dari luar menghasilkan sebuah pemaknaan internal yang akan menghasilkan respons ke luar. Pemaknaan internal itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian: respons internal dan rangsangan internal. Keseluruhan rangkaian terdiri atas: (1) rangsangan fisik; (2) respons internal; (3) rangsangan internal; dan (4) respons ke arah luar. Sebagai contoh, seseorang yang takut terbang memiliki sebuah respons internal (rasa takut terhadap pesawat terbang dan rasa takut ini mernicu kecenderungan penghindaran yang merupakan sehuah rangsangan internal bagi respons ke lunar, yaitu tidal naik pesawat terbang. Gambar 5.1 menggambarkan proses ini.

Selin merespons pads objek-objek atau pengalaman fisik—seperti pesawat terbang atau terbang—kita juga bisa merespons pads kata-kata dan gerak tubuh. Dengan kata lain, ketika tanda dipasangkan dengan makna, tanda tersebut akan memberikan respons yang sama atau mirip. Inilah sebabnya kenapa hanya dengan menyebut kata. terbang saja bisa menakutkan bagi sebagian orang. Bahkan, jika mereka tidak benar-benar takut pada penyebutan kata pesawat terbang, maka mereka akan memberitahu Anda bahwa mereka akan memillh untuk tidak terbang karena mereka tabu akan seperti apa respons mereka sebenarnya.

Manna, karena hal itu bersifalt internal dan istimewa terhadap pengalaman seseorang dengan rangsangan alami, disebut sebagai konotatif. Jika Anda takut terhadap laba-laba, maka seekor laba­laba menghasilkan respons untuk lari. Ketika kata laba-laba diasosiasikan dengan sebuah objek yang pernah Anda memiliki sewaktu Anda kecil, maka sebagian respons Anda (rasa takut) terasosiasi dengan kata itu sendiri. Pemaknaan internal ini menengahi respons Anda terhadap kata tersebut, bahkan ketika objek sebenarnya tidak ada.

Sebagian besar manna tidak dipelajari sehagai sebuah Basil dari pengalaman langsung dengan rangsangan yang salami, tetapi dipelajari dengan sebuah asosias antra satu tanda dengan tanda lainnya, sebuah proses yang bisa terjadi secara terpisah, di luar kontak fisik dengan rangsangan sebenarnya. Di sini, makna dari salah satu konsep "hilang" oleh asosiasinya dengan makna lain. Untuk meneruskan contoh kita, bayangkan bahwa sebagai seorang anak, Anda telah membuat respons-respons internal terhadap kata-kata laba-laba, besar, dan berbulu. Katakanlah Anda mendengar sebuah cerita tentang seekor tarantula, yang digambarkan dengan "laba-laba yang besar dan berbulu:' Melalui asosiasi, Anda sekarang akan memiliki sebuah makna untuk kata barn tarantula, yang mungkin juga membawa beberapa gabungan konotasi yang sebelumnya dilekatkan pada kata­kata lain karena asosiasinya dengan kata-kata ini. Jika Anda mengasosiasikan kata laba-laba dengan rasa takut, besar dengan berbahaya, berbuludengan perasaan mengerikan, maka Anda cukup bereaksi terhadap tarantula yang asli atau khayalan dengan lari. Contoh dari rasa takut untuk terbang dan rasa takut erhadap laba-laba adalah negatif, tetapi semua pemaknaan-termasuk yang positing dan yang netral—dipelajari dengan cars yang sama.

Salan satu kontribusi besar Osgood adalah karyanya pada pengukuran makna. la mengembangkan perbedaan semantik, sebuah alas bantu pengukuran yang beranggapan bahwa pernaknaan seseorang dapat diungkapkan dengan penggunaan kata-kata sifat. 70 Metodenya dimulai dengan mencari seperangkat kata sifat yang dapat digunakan untuk mengungkapkan konotasi anda bagi setiap rangsangan, termasuk sebuah tanda. Kata sifat-kata sifat ini disuse salffig bertentangan, seperti baik/buruk, tinggikendah, lambat/cepat. Anda diberikan sebuah topik, kata, atau tanda lain dan diminta untuk menunjukkan pada sebuab skala 7 poin bagaiinana Anda mengasosiasikan

tanda dengan pasangan-pasangan kata sifat. Sebuah skala terlihat seperti ini: baik _:_:_:_:_:_ buruk. Subjek meletakkan sebuah tanda pads ruang kosong di antara kata sifat-kata sifat tersebut untuk menunjukkan tingkatan baik atau buruk yang dihubungkan dengan rangsangan. Subjek boleh mengisi sebanyak lima puluh skala tersebut untuk setiap rangsangan, masing-masing dengan kata sifat yang bertentangan (cepat/lambat, aktif/ non-aktif, dan sebagainya). Anda mungkin akan mendapati sebuah kata seperti pesawat terbang atau labs-labs dan diminta untuk mengisi skala ini

Osgood selanjutnya menggunakan sebuah teknik statistika yang disebut analisis faktor antuk mengetahui dimensi dasar pemaknaan anda. Penemuannya dalam peneiitian ini telah menghasilkan teori ruang semantik.71 Pemaknaan Anda bagi setiap tanda diklatakan tcrletak dalam sebuah ruang metaforis yang terdiri dari tiga dimensi -utama: evaluasi, aktivitas, dan potensi. Tanda yang ada, mungki n sebuah kata atau konsep, menimbulkan sebuah reaksi dalam diri seseorang, terdiri etas sebuah pemahaman tentang evaluasi (baik atau buruk), aktivitas (aktif atau non-aktif), dan potensi (kuat ).tau lemah).

Perna knaan konotatif Ada akan berada din suatu tempat dalam Huang hipotetis ini, bergantung panda. respons Ada terhadap ketiga Faktor tersebut. Sebagai contch, pesawat terbang tnungkin dipandang sebagai sesuatu yang batik, aktif, dan kuat. Mungkin dapat jugs dipandang sebagai sesuatu yang uruk, aktif, dan kuat. Seekor laba-laba mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang buruk, pasit, dan kuat atau mungkin baik, aktif, dan lemah. Gambar 5.2 menggambarkan ruang semantik.

Osgood dan yang lainnya telah melakukan penelitian semantik yang berbeda terhadap beragam jenis konsep, termasuk kata-kata, musik, seni, dan bahkan suara-suara sonar, mereka telah meneliti bahwa konsep ini ada dalam cakupan budaya yang lugs juga. Osgood meyakini bahwa ketiga konsep pemaknaan—evaluasi, aktivitas, dan potensi-berlaku pads semua orang dan semua konsep. 73 Jika dimensi-dimensi ini seuniversal yang Osgood yakini, maka is telah memajukan pemahaman kita tentang makna secara signifikan.

Semua teori dalam bagian ini berorientasi psikologis; semuanya sangat dipengaruhi oleh karya-karya dalam psikologi social, bergantung pada data yang individualistic dan eksperimental. Biding ini pada dasarnya telah berkontribusi bagi teori komunikasi, menjembatani individu dan pesan. Pertanyaan tentang bagaimana individu menghasilkan pesan telah- menjadi sebuah pertimbangan penting dalam bidang komunikasi selama hampir 4 dekade. Tradisi fenomenologis dalam teori pecan yang akan kita periksa Ianjutnya juga bersifat individualistic, tetapi terbentuk oleh anggapan-anggapan yang berbeda dan bergantung pada jenis data yang sangat berbeda.

No comments:

Post a Comment