PRINSIP ORGANISASI
1 Prinsip organisasi
Organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan suatu organisasi agar dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya prinsip organisasi yang dapat diartikan sebagai aturan yang harus diikuti. Prinsip organisasi diperlukan agar suatu organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sehingga semua pelaku dalam organisasi tersebut tahu, memahami dan mengenal apa yang menjadi tujuan dalam organisasi tersebut. Ada beberapa pendapat para ahli tentang prisip organisasi diantaranya :
Menurut Urwick (Catatan tentang Teori Organisasi, 1952), sebuah organisasi dibangun pada sepuluh prinsip:
- Prinsip tujuan - Setiap organisasi dan setiap bagian dari organisasi harus merupakan ekspresi dari tujuan usaha yang bersangkutan, atau itu adalah eaningless dan karena itu berlebihan.
- Prinsip spesialisasi - Kegiatan dari setiap anggota dari setiap kelompok yang terorganisir harus dibatasi, sejauh mungkin, dengan kinerja fungsi tunggal.
- Prinsip koordinasi - Tujuan penyelenggaraan per se, yang dibedakan dari tujuan melaksanakan, adalah untuk memudahkan koordinasi: kesatuan usaha.
- Prinsip otoritas - Dalam setiap kelompok yang terorganisir otoritas tertinggi harus istirahat di suatu tempat. Harus ada garis yang jelas dari wewenang kepada setiap individu dalam kelompok
- Prinsip tanggung jawab - Tanggung jawab dari atasan atas tindakan bawahan adalah mutlak.
- Prinsip definisi - Isi dari masing-masing posisi, baik tugas yang terlibat, wewenang dan tanggung jawab merenungkan dan hubungan dengan posisi lain harus secara jelas didefinisikan secara tertulis dan dipublikasikan kepada semua pihak terkait.
- Prinsip korespondensi - Dalam setiap posisi, tanggung jawab dan wewenang harus sesuai.
- Prinsip rentang kendali - Tidak ada orang yang harus mengawasi lebih dari lima, atau paling banyak, enam bawahan langsung yang bekerja Interlocks.
- Prinsip keseimbangan - Adalah penting bahwa berbagai unit organisasi harus disimpan dalam keseimbangan.
- Prinsip kontinuitas - Re-organisasi adalah proses terus menerus: dalam setiap ketentuan khusus usaha harus dibuat untuk itu ".
Menurut Max Waber, adalah sebagai berikut:
- Keahlian, Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
- Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur, Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan prosedurnya;
- Jenjang hirarki, Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;
- Formalitas, Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang bersifat pribadi;
- Meritokrasi system, Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem kecakapan (maritokrasi system).
2 Prinsip Mutlak Organisasi
Dari beberapa pendapat para ahli di atas berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip penting organisasi yaitu :
- Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
- Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
- Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
- Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
- Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
- Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta.
3. Ringkasan
Ada banyak prinsip organisasi yang berbeda menurut para ahli. Namun pelaku organisasi harus memiliki prinsip mutlak yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut. Setiap prinsip harus dijalankan dengan baik agar suatu organisai dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai dan sesuai dengan harapan terbentuknya organisasi.
BERBAGAI JENIS ORGANISASI
Dalam membentuk suatu organisasi, sebaiknya menentukan jenis organisasinya terlebih dahulu. Adapun jenis dari organisasi adalah sebagai berikut:
1 Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
- Bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
- Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
2 Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu:
- Organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, Hamner mendefinisikan sebagai “the groups to which a member is assigned as a part of his or her work”. Seperti organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum.
- Organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,saling tertarik, karena kebutuhan akan tukar informasi untuk saling melengkapi ataupun karena kesamaan sikap. Seperti persahabatan, rasa setia kawan, rasa sesuku dan sedarah dapat merupakan unsur pendorong terbentuknya kelompok informal ini.
- Organisasi non formal adalah suatu organisasi yang hanya terdapat ketua dan anggotanya saja. Seperti, geng motor.
3 Berdasarkan tujuan.
- Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
- Organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘
4. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu:
- Organisasi pendidikan
- Organisasi kesehatan
- Organisasi pertanian, dan lain lain.
5 Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
- Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan.
- Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik.
- Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja.
- Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan.
6 Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.
- Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi
- Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank
- Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti berbagai perusahaan
- Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas.
7 Organisasi Berstruktur Produk
Jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Misalnya sebuah perusahaan menghasilkan produk A, B, dan C.
Pada setiap produk tersebut terdapat bagian atau divisi yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Setiap produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri.
Pengelompokan divisi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan garis koordinasi dalam satu kelompok produk yang dihasilkan. Tingkat fleksibilitas dari jenis organisasi ini tinggi karena semua orang yang ada dalam struktur ini akan lebih mudah untuk beradaptasi. Namun demikian, tingkat efisiensi keberjalanan organisasi akan sangat rendah bila tidak dikelola dengan baik.
8 Organisasi Berstruktur Fungsional
Berbeda dengan organisasi yang berstruktur produk, organisasi berstruktur fungsi lebih menitikberatkan adanya koordinasi yang jelas antarfungsi yang terlibat dalam sebuah organisasi. Target besar yang ingin dicapai adalah efisiensi dan spesialisasi dari setiap fungsi yang ada dalam organisasi.
Struktur ini cocok untuk lingkungan yang sudah stabil dan tidak terlalu banyak berubah sesuai dengan waktu. Selain itu, struktur ini akan merangsang anggota organisasi untuk lebih mahir pada fungsi yang dimilikinya. Namun demikian, struktur ini akan cocok untuk organisasi yang berukuran kecil sampai sedang serta menghasilkan produk yang tidak variatif.
Struktur ini akan membuat beban pengambilan keputusan tertuju pada puncak organisasi. Artinya proses pengambilan keputusan akan sangat lambat, sehingga respon terhadap perubahan lingkungan pun akan semakin lambat. Proses inovasi pun akan semakin sulit karena setiap fungsi bersekat. Tapi, hal ini bisa ditingkatkan performansinya dengan melakukan teknik TQM.
9 Organisasi Berstruktur Hibrid (Campuran)
Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan fungsional. Setiap produk yang diproduksi memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur fungsional yang tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.
Salah satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi yang tinggi antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak.
10 RINGKASAN
Dalam organisasi terdapat berbagai jenis dari organisasi yang di kelompokkan berdasarkan jumlah orang yang menentukan pemimpin dan anggota, berdasarkan lalu lintasnya suatu kekuasaan seorang pemimpin, berdasarkan hubungan personal setiap anggota, tujuan, fungsi, pihak yang memakai manfaat, struktur fungsional dan juga hibrid (campuran) yang akan membentuk suatu organisasi.
No comments:
Post a Comment