Monday 17 October 2016

Pengertian Relasi Makna

Relasi Makna
Relasi makna adalah hubungan antara makna yang satu dengan makna kata yang lain. Pada dasarnya prinsip relasi makna ada empat jenis, yaitu : 

1. Prinsip kontiguitas yaitu prinsip yang menjelaskan bahwa beberapa kata dapat memiliki makna sama atau mirip. Prinsip ini dapat menimbulkan adanya relasi makna yang disebut sinonim. 

Sinonim adalah nama lain untuk benda atau hal yang sama. Sinonim yaitu suatu istilah yang mengandung pengertian telaah, keadaan, nama lain. Contoh: pintar, pandai, cerdik, cerdas, cakap, mati, meninggal, berpulang, mangkat wafat . Sinonim tidak mutlak memiliki arti yang sama tetapi mendekati sama atau mirip. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya sinonim adalah penyerapan kata-kata asing, penyerapan kata-kata daerah, makna emotif dan evaluatif. Kata bersinonim tidak dapat dipertukarkan tempatnya karena dipengaruhi oleh 
  1. faktor waktu, 
  2. faktor tempat atau daerah,
  3. faktor sosial, 
  4. faktor kegiatan dan 
  5. faktor nuansa makna.
2. Prinsip komplementasi yaitu prinsip yang menjelaskan bahwa makna kata yang satu berlawanan dengan makna kata yang lain. Prinsip ini dapat menimbulkan adanya relasi makna yang disebut antonim. 
Antonim adalah nama lain untuk benda lain pula atau kebalikannya. 
  • Oposisi kembar yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang mencakup dua anggota. Contoh: laki-laki  perempuan      kaya  miskin      ayah  ibu 
  • Oposisi gradual yaitu penyimpangan dari oposisi kembar antara dua istilah yang berlawanan masih terdapat sejumlah tingkatan antara. Contoh: kaya dan miskin, besar dan kecil 
  • Pada kata tersebut terdapat tingkatan (gradual) sangat kaya – cukup kaya – kaya – miskin – cukup miskin – sangat miskin, sangat besar – lebih besar – besar – kecil – lebih kecil – sangat kecil. 
  • Oposisi majemuk yaitu oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata. Satu kata berlawanan dengan dua kata atau lebih. Contoh lawan dari kata diam yakni bergerak, berbicara, bekerja, berdiri, berbaring, dsb.
  • Oposisi relasional yaitu oposisi antara dua kata yang mengandung relasi kebalikan, relasi pertentangan yang bersifat saling melengkapi. Contoh: menjual beroposisi membeli suami beroposisi istri  utara beroposisi selatan 
  • Oposisi hirarkis, oposisi ini terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Oposisi ini pada hakikatnya sama dengan oposisi majemuk. Kata-kata yang beroposisi hirarkis adalah kata-kata yang berupa nama satuan ukuran (berat, panjang, dan isi), satuan hitungan, nama jenjang kepangkatan dan sebagainya. Contoh: meter beroposisi dengan kilometer kuintal beroposisi dengan ton 
  • Oposisi inversi, oposisi ini terdapat pada pasangan kata seperti beberapa – semua, mungkin – wajib. Pengujian utama dalam menetapkan oposisi ini adalah apakah kata itu mengikuti kaidah sinonim yang mencakup (a) penggantian suatu istilah dengan yang lain dan (b) mengubah posisi suatu penyangkalan dalam kaitan dengan istilah berlawanan. Contoh: beberapa negara tidak mempunyai pantai = tidak semua negara mempunyai pantai
3. Prinsip overlaping yaitu prinsip yang menjelaskan bahwa satu kata memiliki makna yang berbeda atau kata-kata yang sama bunyinya tetapi mengandung makna berbeda. Prinsip ini dapat menimbulkan adanya relasi makna yang disebut homonym dan polisemi. 

Homonim adalah kata-kata yang sama bunyi dan bentuknya tetapi mengandung makna dan pengertian yang berbeda. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya homonim adalah ( a ) kata-kata yang berhomonim itu berasal dari bahasa atau dialek yang berlainan, ( b ) kata-kata yang berhomonim itu terjadi sebagaimana hasil proses morfologis. Homonim yang homograf dan homofon adalah sama bunyi sama bentuknya.
Contoh:
bisa sanggup, dapat 
bisa racun ular 
jagal pedagang kecil 

b. bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan yang merupakan hal yang penting 
c. pemimpin atau ketua 
Dua cara untuk menentukan bahwa suatu kata tergolong polisemi atau homonimi, Pertama melihat etimologi atau pertalian historisnya. Kata buku misalnya, adalah homonimi yakni ( a ) buku yang merupakan kata asli bahasa Indonesia yang berarti ‘tulang sendi’ dan ( b ) buku yang berasal dari bahasa Belanda yang berarti ‘kitab, pustaka’.Kedua, dengan mengetahui prinsip perluasan makna dari suatu makna dasar.

4. Prinsip inklusi yaitu prinsip yang menjelaskan bahwa makna satu kata mencakup beberapa makna kata lain. Prinsip ini dapat menimbulkan adanya relasi makna yang disebut hiponim. 
Hiponim ialah semacam relasi antarkata yang berwujud atas bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain.

Hiponim adalah semacam relasi antarkata yang berwujud atas bawah, atau dalam suatu makna terkandung sejumlah komponen yang lain. Kelas atas mencakup sejumlah komponen yang lebih kecil, sedangkan kelas bawah merupakan komponen yang mencakup dalam kelas atas. Contoh: Januari, Februari, Maret, April hiponim dari kata bulan. Kelas atas disebut hipernim, contohnya, ikan hipernimnya tongkol, gabus, lele, teri.

SUMBER;

No comments:

Post a Comment