MOTIF DAN SIKAP
Motif dan sikap merupakan pengertian-pengertian yang utama dalam uraian kegiatan dan tingkah laku manusia, baik secara umum maupun secara khusus dalam interaksi social.
Motif manusia.
Motif manusia merupakan pendorong, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu dan motif itu memberi tujuan dan arah kepada tingkah laku kita.
Motif tunggal, motif bergabung
Motif kegiatan-kegiatan kita dapat berupa motif tunggal maupun motif bergabung. Misalnya mendengar warta berita RRI itu mungkin mempunyai motif yang umum dan mungkin pula bermotif yang lain. Misalnya mendengarkian berita tentu yang berhubungan dengan kantor kita.
Motif biogenetis
Motif ini merupakan motif yang berasal dari kebutuhan organisme orang demi kelangsungan hidupnya secara biologis, dan motif ini bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan kebudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif ini juga asli didalam diri oaring, dan berkembang dengan diri sendirinya.
Motif sosiogenetis
Motif ini adalah motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan tempat orang itu berada dan berkembang, motif ini tidak berkembang sendirinya, akan tetapi berdasarkan interaksi sosoial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Motif ini juga banyak sekali dan berbeda-beda yang terdapat diantara corak kebudayaan di dunia.
Motif teogenetis
Motif ini barasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan saperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya sehari-sehari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agam tertentu.
Motif teogenetis peran motif dalam pengamatan
Pada umumnya peranan motif ini adalah segala tingkah laku manusia besar sekali pada suatu kegiatan yang sederhana seperti dalam hal pengamatan.
Eksperimen
Dalam motif ini bahwasanya manusia itu mempunyai peranan yang besar dalam proses pengamatan, telah pula dibuktikan dengan sekali eksperimen. Diantaranya akan memperoleh dua eksperimen yaitu eksperimen Harggard dan Rose.
Kesimpulan eksperimen.
Dari kedua eksperimen ini bahwa apabila orang berhadapan dengan suatu lapangan pengamatan yang kurang jelas strukturnya, maka dengan mudah sekali penafsiran dari rangsangan yang mereka amati itu dipengaruhi oleh kegiatan atau motif yang pada waktu itu bekerja yang nyata pada diri orang.
Attitude
Pengertian attitude dapat kita terjemahkan dengan sikap tehadap dengan objek tertentu, yang merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap itu cenderung untuk bertindak sesuai dengan sikap yang objektif. Manusia juga dapat mempunyai sikap yang attitude terhadap macam-macam hal misalnya : untuk seorang muslim atau yahudi yang sungguh-sungguh bahwa daging babi itu haram, tak disukai, atau dianggap kotor, attitude mungkin juga diarahkan terhadap benda-benda, orang-orang tetapi juga peristiwa, lembaga-lembaga atau norma-norma, nilai-nilai dll.
Attitude social atau individual
Peranan attitude dalam kehidupan manusia adalah peranan besar, sebab sudah dibentuk pada diri manusia dan merupakan attitude social.
Attitude individual berbeda dengan attitude social, yaitu :
- bahwa attitude individual dimiliki oleh seorang demi seorang saja misalnya kesukaan terhadap bintang-bintang tertentu
- bahwa attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan merupakan objek perhatian social
Ciri-ciri attitude
- attitude bukan dibawa orang sejak dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang orang itu dalam perkembangannya dengan objeknya.
- attitude dapat berubah-ubah karena itu attitude dapat dipelajari orang atau sebaliknya
- attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek.
- objek attitude dapat merupakan sesuatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan hal-hal tersebut.
- attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
Memahami attitude
Untuk dapat memahami attitude dapt menggunakan beberapa metode langsung dan tak langsung dan terdapat lagi metode tes tersusun langsung dan tersusun tak langsung.
- metode langsung adalah dimana orang itu secara langsung meminta pendapat atau anggapannya mengenai objek tertentu.
- Pada metode tak langsung orang diminta supaya menyatakan dirinya mengenai objek attitude yang diselidiki.
- Attitude ialah dikonstuksikan terlebih dahulu menurut prinsip-prinsip tertentu.
- Attitude tidak tersusun ialah wawancara, daftar pertanyaan biasa, pengertian biografi atau karangan.
Pembentukan dan perubahan attitude
Pembentukan attitude ini tidak terjadi dengan sendirinya atau dengan sembarangan saja. Pembentukan senantiasa, Pembentukan senantiasa terjadi langsung dalam interaksi manusia.
Faktor-faktor ekstern ialah
Melihat factor-faktor ektern maka pada garis besarnya attitude dapt dibentuk atau diubah
- adnya interaksi kelompok dimana terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia
- kaarena komunikasi, diman terdapat hubungan-hubungan langsung dari suatu pihak.
Interaksi kelompok adalah merupakan kegiatan individu dalam bermasyarakat maupun dilingkup keluarganya.
Perubahan attitude dalam situasi kontak antar kelompok.
Perbuatan attitude dalam situasi kontak antara dua kelompok berbeda dengan situasi dimana individu dilibatkan secara aktif untuk turut serta dalam interaksi intensif dan cukup lama.
Beberapa eksperimen
Masalah dalam eksperimen ini diselidiki oleh Hovland. Berdasarkan-berdasarkan hasil eksperimennya memperoleh kesimpulan bahwa :
- Apabila isi komunikasi itu rumit maka komunikasi yang harus menarik kesimpulan.
- Juga apabila isi komunikasi itu tidak ada hubungannya yang erat dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar, maka komunikator hendaknya menarik kesimpulan.
Kesimpulan umum.
- Sumber penerangan itu memperoleh kepercayaan orang banyak
- Orang banyak belum mengetahui benar atau ragu-ragu tentang isi dan fakta-fakta attitude baru
- Attitude yang dibuat itu tidak melampaui jauh isinya
- Argument dua pihak lebih bertahan terhadap kontra propaganda daripada argument sepihak
- Bila attitude yang dibuat melampaui aing bagi frame of reference orang-orang, akan terjadi boomerang atau oembentukan attitude sebaliknya.
Prasangka social
Prasangka social merupakan prasangka orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan rasa tau kebudayaan berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu.
penjelasan prasangka social
Adanya prasangka social itu dapat ditunjukkan pada bermacam-macam pada masyarakat merdeka di dunia
Stereotip
Adanya prasangka social itu bergandengan pula dengan adanya yang disebut “ steroetip “ yang merupakan gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang golongan lain yang bercorak negative.
Metode penilaian
Metode ini berbagai macam konstruksinya seperti metode likers, Thourstone, dan Guttman yang kami tidak bicarakan di seni tetapi dipelajari seperti psikologi social.
Terjadinya prasangka social.
Terjadinya prasangka social seperti ini dapat juga disebut pertumbuhan prasangka social dengan tidak sadar dan yang berdasarkan kekurangan pengetahuan dan pengertian-pengertian akan fakta kehidupan yang sebenarnya dari golongan-golongan orang yang dikenakan streo.
SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=7195948429075693329;onPublishedMenu=editor;onClosedMenu=editor;postNum=1;src=link
SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=7195948429075693329;onPublishedMenu=editor;onClosedMenu=editor;postNum=1;src=link
No comments:
Post a Comment