Friday 14 October 2016

DAMPAK PENCEMARAN UDARA

DAMPAK PENCEMARAN UDARA
1. Penipisan Lapisan Ozon 
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan. 

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).

2. PEMANASAN GLOBAL / GREEN HOUSE EFFECT
Indonesia menjadi kontributor pemanasan global karena penggundulan hutan, eksplorasi pertambangan dan lontaran emisi karbon dioksida. Kebakaran hutan misalnya telah menyebabkan negara-negara tetangga merasakan akibatnya, Misalnya kehidupan masyarakat Singapura atau Malaysia terganggu karena asap yang diimpor dari Indonesia.

Sumber-Sumber Pemanasan Global di Indonesia per tahun
  • Pembakaran batubara 
  • 9 milyar ton CO2
  • Konversi lahan dan perusakan hutan - 2,563 milyar ton CO2e
  • Aktivitas dan pemakaian energi, pertanian dan limbah - 451 juta ton CO2
Emisi Karbon Dunia dari Bahan Bakar Fosil Menurut Sektor
  • Transportasi - 20%
  • Industri - 17 %
  • Pembangkit Listrik - 40%
  • Rumah Tangga dan Perdagangan - 14%
  • Lainnya - 8%
Fakta-fakta pemanasan global di Indonesia
  • Indonesia saat ini disinyalir terjadi pemanasan global yang mencapai 6,3 - 6,5 C
  • Pada tahun 2050 diprediksi Indonesia akan mencapai pemanasan 2 derajat Celcius sehingga sebagian pulau-pulau akan tenggelam karena kutub utara akan mencair. Diasumsikan jika kutub utara mencair, maka air laut akan mencapai tujuh meter, maka Jakarta akan habis atau tenggelam. (Dampak langsung yang paling terasa asalah seringnya banjir pada musim hujan)
  • Penelitian dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, Februari 2007 merupakan periode dengan intensitas curah hujan tertinggi selama 30 tahun terakhir di Indonesia. Hal ini menandakan perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global.
merupakan contoh ilustrasi proses efek rumah kaca, Sinar matahari yang jatuh ke bumi biasanya akan dipantulkan kembali ke angkasa, tetapi jika ada gas-gas (CO2, SOx, NOx, CFC, dll) yang menyelimuti bumi maka sinar matahari yang masuk ke dalam bumi akan dipantulkan kembali ke dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi semakin panas.

Ketika lapisan atmosfer bumi tertutupi oleh CO2, maka sinar udara yang jatuh ke bumi akan dipantulkan kembali ke permukaan. Makanya suhu udara bumi semakin lama semakin panas... Bahkan es di kutub utara mulai mencair. 

Ketika keadaan Normal, udara yang paling dekat dengan permukaan bumi suhunya lebih hangat. Semakin ke atas suhu bumi semakin idngin. Hal ini dapat kita rasakan jika kita pergi ke pegunungan, suhu udaranya menjadi lebih dingin dibandingkan dengan pantai yang berada di dataran rendah. Ketika Efek Rumah Kaca terjadi, maka suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih dingin jika dibandingkan dengan suhu atmosfer lapisan kedua. Lapisan atmosfer yang berubah menjadi hangat ini terjadi karena banyaknya polutan yang menyebabkan energy sinar dari matahari tidak terlepas kembali ke angkasa. Sebagian besar pada perkotaan yang banyak polusi udara akan bersuhu lebih panas karena banyaknya Polutan di udara yang mengurung sinar matahari di dalam permukaan bumi. Oleh karena itu dugaan yang akan terjadi dari proses Efek Rumah Kaca ini akan menyebabkan punahnya sebagian spesies bumi yang cocok tinggal di tempat yang dingin. Misalnya penguin di kutub Utara. 

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sinar energy yang datang ke dalam bumi sebagian dipantulkan ke angkasa dan sebagian lagi masuk ke dalam permukaan bumi. Setelah sebagian sinar mathari yang jatuh ke bumi dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Maka sinar matahari tersebut akan kembali ke angkasa.

Tetapi jika polutan di bumi semakin banyak, sinar yang seharusnya keluar akan tertahan dan akan masuk kembali ke bumi. Hal inilah yang akan menyebabkan semakin panasnya suhu dibumi. Sinar cahaya matahari ini tidak bisa diserap oleh permukaan bumi, sehingga akan dipantul-pantulkan di permukaan. Hal ini lah yang menyebabkan ketika siang ataupun malam kita kadang merasakan suhu udara panas.

2. HUJAN ASAM
Dari gambar diketahui bahwa ada beberapa gas yang dihasilkan oleh kendaraan dan pabrik. Gas tersebut akan naik ke lapisan atmosfir bumi dan berkeliaran di udara. Ketika awan hujan terbentuk, maka secara tidak langsung air hujan akan berikatan dengan zat polutan dari kendaraan / pabrik tersebut.

Gas-gas ini akan membentuk senyawa H2SO4 dan HNO3 yang bersifat asam. Ketika air hujan turun, maka air yang turun adalah air dengan pH yang kurang dari 7. Hal ini dapat menyebabkan ikan di danau, sungai, dll mati. Dapat juga menyebabkan pohon-pohon mati, bangunan menjadi rusak terkelupas, cat mobil menjadi terkelupas dan lain-lain. Hujan asam ini juga dapat termasuk kedalam pencemaran air. 

Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia 
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia. 

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO) 
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian. 
2. Nitrogen dioksida (SO2) 
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma. 
3. Hidrokarbon (HC) 
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung. 
4. Chlorofluorocarbon (CFC) 
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh 
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak. 
6. Ozon (O3) 
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru. 
7. NOx 
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung. Dampak Pencemaran Udara Bagi 

Hewan Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:
1. Penipisan lapisan ozon 
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton. 
2. Hujan asam 
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu. 
3. Pemanasan global 

Penurunan hasil panen perikanan. 
Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai. 

Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan 
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
1. Hujan asam 
  • Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman. 
  • Melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain yang berada dalam tanah sehingga tanah akan 
berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati. 
2. Penipisan Lapisan Ozon 
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras, jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai makanan di laut. 
3. Pemanasan global 
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. 
4. Gas CFC 
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme). 

No comments:

Post a Comment