Monday, 27 February 2017

PENGERTIAN TINGKAT DAN KOMPETENSI MANAJERIAL

TINGKAT DAN KOMPETENSI MANAJERIAL
1 Tingkat Manajerial
Manajer adalah anggota organisasi yang bertanggung jawab atas anggota organisasi lainnya dan memiliki kewenangan formal untuk menggunakan sumber daya organisasi serta membuat keputusan. Dalam sebuah organisasi, manajer dibedakan menjadi beberapa tingkatan berdasarkan peran, fungsi dan tugas manajer.

Menurut George R. Terry, dalam bukunya yang berjudul Priciple of Management 1972, tingkatan manajer ini ada 4, yakni Top, Upper middle, Lower middle, lower.

Menurut Mintzberg, dalam bukunya yang berjudul The Manager’s Job, tingkatan manajer adalah sebagai berikut:
“Although there may actually be a number of levels, the most common view is that there are three basic levels: top, middle, and first-line managers.”

Pada saat ini, dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan tingkatan manajer ini hanya ada tiga, yakni :
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Manajemen ini merupakan puncak atau tingkatan tertinggi dari sebuah organisasi. Biasanya terdiri dari kelompok yang relatif sedikit. Manajer puncak bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi yang berwenang untuk menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungan, serta menetapkan tujuan organisasinya. Manajer puncak juga bertanggung jawab membentuk budaya perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan yang dapat membantu perusahaan menyeimbangi perubahan yang cepat.

Manajer puncak ini memegang jabatan seperti : Chief Executive Officer, Chief Operating Officer, Chairman of the board, ,dan senior vice president.

2. Manajer Menengah (Middle Manager)
Manajer menengah adalah mereka yang berada di tingkat bawah manajer puncak. Jabatan manajer tengah meliputi: Manajer Umum, Manajer Pabrik, Manajer Regional, dan Manajer Divisi. Manajer menengah bertanggung jawab dalam mengimplementasikan tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak. Mereka melakukannya dengan menetapkan tujuan untuk departemen dan unit bisnis lainnya. 

Manajer menengah dapat memotivasi dan membantu manajer lini pertama untuk mencapai tujuan bisnis. Manajer menengah juga dapat berkomunikasi keatas, dengan menawarkan saran dan umpan balik kepada manajer puncak. Karena manajer menengah lebih terlibat dalam operasional kerja harian perusahaan , mereka dapat memberikan informasi berharga untuk manajer puncak untuk membantu meningkatkan bottom line organisasi.

Manajer menengah diharapkan dapat membina hubungan baik dengan sesama manajer dalam organisasi, mendorong kerja tim dan menyelesaikan konflik.

3. Manajer Lini Pertama (First Line Manager)
Manajer lini pertama merupakan tingkatan manajer paling rendah, dimana manajer lini peratma ini bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain yang menghasilkan produk. Manajer lini pertama ini adalah mereka yang menduduki jabatan seperti : Kantor Manajer, Supervisor Shift, Departemen Manajer, Foreperson, Pemimpin Crew, manajer toko.

Dalam sebuah organisasi selalu ada manajer lini pertama. Meskipun manajer lini pertama tidak membuat suatu keputusan, mereka memiliki pengaruh yang sangat kuat pada perusahaan. Hal ini dikarenakan manajer lini pertama setiap harinya berinteraksi dengan karyawan. Jika para manajer lini pertama berkinerja buruk, karyawan juga dapat berkinerja buruk.

2 Kompetensi Manajerial
Henri Fayol mengidentifikasi tiga macam kompetensi atau keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu keterampilan konseptual (conseptual skill), hubungan interpersonal (human relations skill) dan teknis (technical skill). Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Konseptual Skill (Conseptual Skill)
Keterampilan konseptual adalah kemampuan seorang manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan, sebagai entitas lengkap. Termasuk dalam unit organisasi bekerja sama dan bagaimana organisasi cocok dengan lingkungan kompetitif. Keterampilan konseptual sangat penting untuk manajer puncak, yang memiliki kemampuan untuk melihat "gambaran besar" yang akan berdampak besar terhadap keberhasilan bisnis. Namun, keterampilan konseptual masih diperlukan untuk manajer menengah dan manajer lini pertama. Mereka harus menggunakan keterampilan ini untuk membayangkan, misalnya, bagaimana pekerjaan unit dan tim yang terbaik terorganisir.

2. Kemampuan Hubungan Interpersonal (Human Relations Skill)
Keterampilan interpersonal melibatkan hubungan manusia, atau kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasi. Keterampilan ini termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain sebagai individu atau dalam kelompok.

3. Kemampuan Tekhnik (Technical Skill)
Keterampilan teknis adalah kemampuan manusia untuk menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan mengenai bidang khusus.Keterampilan teknis yang digunakan akan berbeda dalam setiap tingkat manajemen. Manajer lini pertama terlibat dalam operasi aktual organisasi, mereka perlu memiliki pemahaman tentang bagaimana produksi dan jasa terjadi dalam organisasi untuk mengarahkan dan mengevaluasi karyawan. Selain itu, manajer lini pertama perlu keterampilan dalam penjadwalan kerja dan menyiapkan dana. Manajer menengah menggunakan keterampilan yang lebih teknis terkait dengan perencanaan dan pengorganisasian, dan manajer puncak harus memiliki keterampilan untuk memahami cara kerja keuangan organisasi yang kompleks.

Fayol dan Katz mengemukakan bahwa walaupun ketiga keterampilan ini penting bagi seorang manajer, kepentingan relatifnya terutama tergantung pada peringkat manajer tersebut dalam sebuah organisasi.

No comments:

Post a Comment