Monday, 19 December 2016

Motor Listrik Satu Fasa Pada Peralatan Rumah Tangga

Pemakaian Motor Listrik Satu Fasa Pada Peralatan Rumah Tangga
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari topik ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan :

  1. Jenis-jenis motor listrik satu fasa yang digunakan pada peralatan rumah tangga.
  2. Bagian-bagian dan fungsi dari motor-motor listrik (motor split fasa, motor kapasitor, motor kutub bayangan dan motor universal).
  3. Prinsip kerja dan karakteristik motor listrik satu fasa
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa memiliki pemahaman tentang:

  • Prinsip kerja dan karakteristik motor split fasa dan motor kapasitor
  • Prinsip kerja dan karakteristik motor shaded pole atau kutub bayangan
  • Prinsip kerja dan karakteristik motor universal
3.3. Prinsip Kerja Motor Listrik Satu Fasa
Motor listrik satu fasa hanya memiliki satu fasa belitan, sehingga tidak dapat menghasilkan medan putar sendiri. Namun demikian, jika diberikan medan yang menghasilkan gaya putar terhadap medan rotor, maka motor dapat berputar secara kontinyu. Gaya putar pada motor listrik satu fasa dapat dihasilkan melalui tiga cara yaitu: 

  • Memberikan kumparan bantu (auxiliary winding) yang berbeda fasa dengan kumparan utama. 
  • Memberikan kutub bayangan (kutub semu).
  • Memberikan input dengan fasa yang berlawanan.
Berdasarkan tiga metode diatas maka motor listrik satu fasa yang umum digunakan dapat berupa motor split fasa, motor kapasitor, motor kutub bayangan dan motor universal (motor dc dengan suplay AC).

4. Motor dengan kumparan bantu
Motor jenis ini merupakan motor satu fasa yang menggunakan kumparan bantu untuk menghasilkan gaya putar. Jenis motor ini disebut juga motor fase belah, mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan bantu digunakan untuk menghasilkan medan yang berbeda fasa dengan medan yang dihasilkan pada kumparan utama. Kumparan bantu ini dapat berupa belitan induktor dengan resistor dan induktor dengan kapasitor.
Motor split fasa (split phase winding)
Motor jenis ini bekerja berdasarkan perbedaan fasa antara kumparan bantu berupa induktor dengan resistor dengan kumparan utama. Jika kumparan bantu ini ditempatkan secara paralel dengan belitan utama maka nilai R/XL1 dari belitan bantu dapat diatur sedemikian rupa sehingga dihasilkan perbedaan fasa dibawah 900. Dengan menaikkan nilai R maka dihasilkan perbandingan R/XL1 yang lebih tinggi sehingga perbedaan fasa lebih mendekati 900 dan torka starting yang dihasilkan lebih besar. Motor jenis ini memiliki torka starting yang rendah. Karakteristik dan rangkaian ekuivalen motor jenis ini diperlihatkan pada gambar 3.1. Pada kumparan bantu juga dipasang saklar sentrifugal untuk memutuskan arus listrik pada kumparan bantu bila putaran motor mencapai 75% dari putaran nominal.
Motor Kapasitor
Pada motor kapasitor, kapasitornya dihubungkan seri dengan kumparan bantu. Motor ini mempunyai kopel start lebih tinggi, sehingga banyak digunakan pada mesin cuci, pompa air dan peralatan rumah tangga lain. Motor jenis ini terdiri atas dua tipe:
- Motor kapasitor start
Motor jenis ini menggunakan belitan bantu berupa induktor seri dengan kapasitor sehingga diperoleh pergeseran fasa yang mendekati 900. Sehingga diperoleh torka starting yang lebih besar dibandingkan dengan motor split fasa. Ketika motor sudah beroperasi mendekati 75 – 80 % dari kecepatan rating maka saklar sentrifugal akan beroperasi memutus belitan bantu, sehingga karakteristik torka - kecepatannya mendekati karakteristik jenis motor split fasa. Rangkaian ekuivalen dan karakteristik torka dari motor jenis ini diperlihatkan pada gambar 3.2.

- Motor kapasitor start dan running
Motor jenis ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan torka tinggi. Untuk menghasilkan torka starting dan running yang tinggi maka digunakan dua buah kapasitor dengan nilai yang berbeda. Kapasitor C1 digunakan untuk menghasilkan torka starting memiliki kapasitansi yang lebih rendah dari kapasitor C2 yang digunakan pada saat running. Saklar pemutus digunakan untuk memindahkan belitan dari C1 k C2 ketika kecepatan rating telah tercapai. Dengan cara ini maka kebutuhan torka tinggi pada saat starting dan running dapat dipertahankan. Perbandingan rangkaian ekuivalen kapasitor start dan kapasitor running diperlihatkan pada gambar 3.3.

4.1. Konstruksi motor
Susunan bagian-bagian pokok motor fasa belah terdiri dari : 

  • Stator 
  • Rotor 
  • Tutup sebagai penyangga 
Stator
Stator adalah bagian motor yang diam, dibagian dalamnya terdapat alur-alur untuk menempatkan gulungan-gulungan utama dan gulungan bantu. Diameter kawat gulungan utama pada umumnya lebih besar dari diameter kawat gulungan bantu.
Rotor
Rotor yang digunakan adalah tipe gulungan sangkar tupai yang pada salah satu ujungnya dilengkapi dengan kipas fungsinya sebagai pendingin pada waktu motor bekerja. Rotor juga dilengkapi dengan alat mekanis yang dapat mendorong saklar sentrifugal.

Tutup sebagai penyangga rotor.
Pada kedua tutup terdapat bantalan (bearing) penyangga poros rotor . Salah satu tutup pada bagian dalam dilengkapi dengan saklar sentrifugal, pada tempat inilah sambungan-sambungan dari gulungan motor dikeluarkan untuk selanjutnya dihubungkan pada terminal motor.

4.2 Ganggungan kerusakan motor fasa belah
Motor cepat panas, ini disebabkan karena beban motor terlalu berat atau saklar sentrifugal tidak bekerja. 
Motor tidak mampu berputar, hal ini disebabkan oleh hubungan kumparan bantu terlepas atau kapasitornya bocor. 
Gulungan statornya terbakar, hal ini mungkin disebabkan tegangan kurang. 

5. Motor Universal.
Motor ini banyak sekali dipakai pada peralatan rumah tangga, misalnya mixer, motor mesin jahit, bor listrik, gerinda, polisher dan lain-lain. Motor ini merupakan motor DC seri yang diberi suplai AC sehingga memiliki karakteristik kecepatan tinggi (diatas 3200 rpm). Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan dan arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka yang dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah siklus ketika arus berubah arah melewati komutator. Kecepatan tanpa beban yang dihasilkan motor jenis ini sangat tinggi (2000 – 20.000 rpm) namun akan turun menjadi 50 – 80 % ketika berbeban, disebabkan oleh rugi – rugi gesekan dan belitan. Penggunaan roda gigi juga dapat diterapkan untuk memperoleh kecepatan sesuai kebutuhan aplikasi. Rangkaian ekuivalen dan karakteristik motor universal diperlihatkan pada gambar berikut.

5.1 Konstruksi Motor Universal
Stator
Stator adalah tempat kumparan medan magnit diletakkan, pada umumnya motor universal mempunyai dua kutub
Rotor
Rotor disebut juga jangkar (armature) yaitu bagian yang berputar. Rotor terdiri dari dua bagian yaitu jangkar dan komutator. Jangkar adalah tempat belitan kawat email dan ujung-ujung belitanya ditempatkan pada komutator yang sesuai dengan langkah belitan jangkar.

Pada salah satu ujung poros rotor (shaft) dibuat roda gigi memanjang untuk tempat memindahkan beban atau meneruskan putaran motor ke alat lain.
Bagian-bagian lengkap motor universal dapat dilihat pada gambar 3.6. di bawah ini.

5.2. Gangguan dan kerusakan 
Kerusakan yang sering terjadi pada motor universal adalah :
Sikat arang mengeluarkan bunga api, hal ini disebabkan karena kedudukan sikat tidak tepat, perpendekan sikat dan komutatornya kotor.
Gulungan magnit terbakar, hal ini disebabkan karena tegangan yang tidak sesuai.
Lamel komutator aus, sikat arang terlalu keras.

6. Motor Kutub Bayangan (Shaded Pole)
Motor shaded pole banyak digunakan pada alat-alat listrik yang memerlukan putaran dengan torsi yang ringan, seperti kipas angin, pompa air akuarium, motor kaset player dan lain-lain. Motor ini memiliki desain stator yang berupa lempengan besi yang dilaminasi, dengan salah satu ujung kutub stator dibagi dan dipasangi dengan cincin tembaga (cooper rings). Cincin ini dinamakan shading coil yang berfungsi menciptakan kutub bayangan. Ketika stator diberi tegangan AC, maka fluks magnetik terbentuk pada semua kutub stator, namun pada bagian cincin tembaga fluks ini akan berpotongan dan menghasilkan arus induksi pada cincin tembaga. Arus induksi pada cincin tembaga ini akan menghasilkan fluks yang berlawanan dengan fluks utama dan berfungsi sebagai kutub bayangan (belitan bayangan) sehingga dihasilkan medan putar. Motor ini menghasilkan torka awal yang sangat rendah sehingga dapat digunakan untuk memutar beban yang kecil (40 – 50 % torka beban penuh). Karena hanya memiliki satu belitan dan kutub bayangan maka arah putaran motor hanya satu arah dan tidak dapat dibalik. Motor jenis ini juga tidak membutuhkan saklar sentrifugal, sehingga tidak memerlukan perawatan. Prinsip kerja dan karakteristik motor shaded pole diperlihatkan pada gambar berikut.
6.1. Konstruksi Motor Kutub Bayangan
Konstruksi motor shaded pole sangat sederhana yaitu terdiri dari stator, rotor dan penyangga.
Bagian lengkap dari motor shaded pole seperti terlihat pada gambar 3.3 di bawah ini.
Stator
Bagian stator merupakan kutub-kutub yang bagian permukaannya ditempatkan cincin yang terbuat dari tembaga. Karena cincin inilah yang menyebabkan terjadinya kutub bayangan.
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dan tipenya adalah rotor sangkar.
Penyangga
Penyangga poros rotor ini sangat sederhana yang dibuat dari besi plat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memegang bagian rotor yang berputar.
6.2. Kerusakan pada motor shaded pole
Kerusakan yang sering terjadi adalah kumparan penguat medan, sering terbakar yang disebabkan putaran rotor terganggu atau macet. Untuk memperbaikinya dapat digulung ulang.

No comments:

Post a Comment