Thursday, 3 November 2016

Pendidikan Jasmani PAUD dan karakteristiknya

Pendidikan Jasmani PAUD dan karakteristiknya
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan usia yang cemerlang, efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembiasaan yang akan mengoptimalkan tumbuh kembangnya hingga kelak ia akan menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa dan negaranya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa AUD adalah anak yang mempunyai usia antara 0 – 8 th., sedangkan menurut Ebbeck (1991) pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya penbinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan dengan memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 

Kegiatan yang bersifat fisik pada pembelajaran AUD, mempunyai banyak ragam yang dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi lapangan serta kompetensi pendidik, dan pada umumnya latihan fisik reguler memberi manfaat, namun pelatihan fisik dengan intensitas, durasi, jenis, dan frekuensi yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya cedera pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan. Prinsip utama dalam pelatihan fisik pada anak adalah merangsang semua sistem organ dengan pelatihan multilateral yang meliputi pelatihan-pelatihan aerobik, anaerobik, kekuatan, power, ketahanan dan keterampilan teknik, yang dilaksanakan secara terapadu dan bertahap dalam segala aspeknya: intensitas, durasi, maupun frekwensinya.[1]

Sebagaimana prinsip pembelajaran anak adalah bermain sambil belajar. Kegitan fisik dapat dilaksanakan dengan prinsip Fun and Enjoy, atau gembira dan santai, dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan anak, misalnya dilaksanakan sebelum pembelajaran, dimasukkan dalam program semester/tahunan ataupun kegiatan insidental dengan perencanaan pelaksanaan yang baik.

Budaya hidup sehat dengan olaharaga tentunya harus menjadi sebuah life style ataupun gaya hidup bagi setiap individu dalam segala usia tidak terkecuali usia dini. untuk menerapkan budaya hidup sehat dengan berolahraga tentunya harus dimulai dari keluarga khususnya orang tua dengan mengajak anak sedini mungkin untuk berolahraga sehingga anak nantinya akan terbiasa melakukan aktivitas jasmani yang dilakukan oleh orang tuanya, karena apabila anak mempunyai gerak yang cukup tentunya perkembangan motoriknya akan menjadi baik dan terhindar dari obesitas dan segala macam penyakit. Pada saat sekarang ini terlihat bahwa partisipasi anak usia dini dalam bidang olahraga semakin besar ini terbukti telah banyak dibukanaya club-club olahraga atau sekolah-sekolah sepak bola bagi anak sekolah dasar. dalam institusi pendidikan pun semakin diperhatikan sarana dan prasarana kompetisi olahraga, bahkan sampai dengan kompetisi olahraga usia dini tingkat nasional, keterlibatan atlit-atlit usia dini ini juga tidak terlepas dari keterlibatan orang dewasa sebagai pelatih, Pembina maupun orang tua atlet oleh karena itu pelatihan olahraga usia dini harus dilakukan secara terus menerus dan terprogram agar dapat terciptanya atlet-atlet usia dini yang potensial, olahraga juga mempunyai peran yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya bagi tumbuh dan kembang anak agar menjadi optimal baik dari segi fisik, mental dan emosionalnya. 

Aktifitas olahraga bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat berperan penting dalam tumbuh kembang nya secara jasmani. Aktivitas fisik yang tepat akan memacu tumbuh kembang anak secara optimal tapi itu bukan berarti anak harus melakukan senam jasmani setiap hari seperti hal nya orang dewasa, olahraga bagi anak terutama anak balita tidak harus dalam bentuk gerakan terstruktur, seperti senam jasmani, barai gym, atau bulutangkis. Kegiatan seperti bersepeda, bermain lompat tali dan berlari-larian itu sudah merupakan latihan jasmani bagi anak dan mendukung anak untuk mengeksplorasi gerak agar menjadi lebih baik.

SUMBER;

No comments:

Post a Comment