A. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dalam pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran ini, perlu dipahami bahwa pendidikan olah raga yang dimaksudkan adalah pendidikan jasmani, sebagai pembelajaran olahraga dan permainan, yang memuat juga unsur sosial atau emosional.
Slogan "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat" harus ditanamkan pada anak-anak. terutama karena anak-anak di kota besar lebih banyak melakukan kegiatan pasif seputar televisi, game, dan komputer. Kesibukan orangtua juga ditengarai mengondisikan anak-anak masa kini jadi minim berolahraga. Padahal, aktif berolahraga memiliki banyak keuntungan, di antaranya jadi cerdas selain lebih terampil dan lincah bergerak.
Aktivitas gerak selalu melekat pada diri anak, baik gerakan halus maupun kasar, dalam setiap harinya. Oleh karenanya dalam setiap mengawali sebuah pembelajaran selalu dimulai dengan gerakan, baik senam, gerak irama maupun gerak serempak untuk mempersiapkan anak memasuki pembelajaran in door maupun out door.
Pada masa usia dini diharapkan anak mampu melakukan gerakan-gerakan motorik seperti, naik turun tangga langkah demi langkah,berjalan ditempat dengan maupun tanpa hitungan, berlari, menendang-nendang bola, renang, lompat, dan sebagainya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan sel-sel dapat berlangsung secara optimal.. Aktivitas yang bersemangat, teratur serta terus menerus sangat penting untuk mempertebal lapisan persendian, memperkuat pengikat ke tulang, serta pengikat tulang-tulang dalam tubuh, sehingga kemampuan paru-paru, jantung dan saluran darah dalam menyuplai oksigen ke jaringan-jaringan dalam tubuh.
Salah satu bentuk kegiatan jasmani anak adalah senam, yang mempunyai manfaat diantaranya:
- Melatih keseimbangan tubuh, fleksibilitas atau kelincahan, sekaligus perkembangan motorik anak balita. Latihan ini perlu terutama untuk mempersiapkan anak agar mampu berdiri, berlari, melompat dan sebagainya dengan sempurna.
- Sedangkan gerakan-gerakan khusus untuk memperkuat otot punggung dan perut lebih berguna untuk mempersiapkan si kecil mampu tangkas bergerak dalam gerakan lari ataupun melompat. Karena jika tidak dilatih sejak dini, anak cenderung lebih gampang cedera.
- Selain melatih keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh, senam juga bisa menjadi sarana melakukan kegiatan bersama keluarga. Dengan kata lain, melalui senam orangtua bisa mempererat hubungannya dengan sang buah hati.
3. Senam anak juga bertujuan melatih konsentrasi, atensi/perhatian, koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Pendidikan jasmani (senam maupun olahraga olah fisik) efektif untuk diberikan kepada peserta didik mengingat awal masa kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu, alasannya adalah:
- Anak senang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai mera terampil melakukannya.
- Anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau diejek teman-temannya sebagaimana yang ditakuti anak yang lebih besar
- Anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
Pendidikan jasmani sendiri merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mental, social, serta emosional bagi masyarakat, sehingga dapat disimpulkan bahwa obyek dasar teori pendidikan jasmani adalah gerak manusia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa;
- Pendidikan jasmani dapat disebutkan sebagai teori yang berdiri sendiri dan dapat didukung oleh ilmu lain
- Obyek teori pendidikan ialah gerak manusia
- Tujuan pendidikan jasmani membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan jasmani di TK, merupakan pengembangan potensi fisik/motorik dan pengembangan seni. Dalam bahasa Indonesia, Motor dan Movement diterjemahkan sebagai gerak atau gerakan tanpa perbedaan di dalamnya, miskipun keduanya mempunyai pengertian yang berbeda, movement adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan mudah diamati sedangkan motor adalah gerak yang bersifat internal atau dari dalam, konstan dan sukar diamati. Gerak merupakan kemampuan penting terutama untuk kepentingan jasmani. Gerak dapat dijelaskan sebagai aksi atau proses perubahan letak atau posisi ditinjau dari suatu titik tertentu sebagai pedomannya. (pedoman pembelajaran fisik motorik di TK).
Tujuan pendidikan jasmani, Aspek afektif dan kognitif anak, didasarkan oleh rasa senang disaat bermain, mereka akan bergerak, bersikap dan berperilaku secara spontan, alami dan asli sehingga guru harus mampu menilai aktivitas peserta didiknya. Sikap merupakan salah satu gejala afektif yang mudah diketahui dari perilaku seseorang. Sedangkan pengembangan rasa ber-Tuhanpun dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: 1. Menciptakan suasana yang mengagungkan Tuhan, 2. Mencermati peristiwa dan gejala yang terjadi, 3, memberi koreksi, bimbingan sanjungan, hukuman dan pengarahan. Aktivitas ini sekaligus juga dapat mengembangkan kemampuan kongnitif (intelektual) anak.
Sedangkan Aspek rasa social dalam kegiatan jasmani, seperti yang diutarakan oleh aliran sosiologik: bahwa perkembangan itu proses sosialisasi. Anak pada mulanya bersifat a-sosial atau pra-sosial, dan kemudian dijelaskan bahwa perkembangan itu merupakan proses sosialisasi dalam bentuk imitasi atau meniru, yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi (pemilihan)
Meniru ada dua macam: a. non-deliberate. Merupakan peniruan secara tidak terencana, atau peniruan secara spontan terhadap gerak, gaya orang dewasa.dan b. deliberate. Adalah peniruan yang terjadi bila anak bermain untuk menirukan peranan social (bermain drama, jual beli dll) yang pelaksanaannya harus direncanakan.
SUMBER;
No comments:
Post a Comment